DENPASAR – Apes nian dialami seorang wanita penjaga konter asal Kupang, NTT, Arnelyla Natasya Syukur, 24.
Korban dianiaya dengan cara dijambak lalu diancam oleh seorang pria misterius saat bertugas di salah satu konter HP di bilangan Jalan Antasura kemarin siang.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, wanita yang akrab disapa Lyla ini mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika korban sedang melakukam aktifitasnya.
Lalu datang seorang pria mengenakan baju garis-garis hitam putih dan celana pendek jeans warna biru, sekitat pukul 13.30.
Si pria diduga asal NTT ini datang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX DK 5874 SA. Setelah parkir di depan konter ia lalu membeli kartu XL paket kuota.
“Saya kasih baik-baik dan saya ingat dengan jelas bahwa dia minta kartu paket kuota jenis XL. Setelah dikasih, dia bayar lalu pergi,” bebernya.
Tak berselang lama, pria misterius bertubuh kecil dengan tinggi sekitar 170 cm dan berkulit sawo matang ini balik ke konter.
Sesampai di konter usai parkir sepeda motor, dia langsung marah-marah bak orang mabuk. Setelah dicermati pembicaraannya ternyata dia datang dan mengembalikan kartu paket yang dibelinya itu.
“Sayangnya dia balik ke konter namun membawa kartu simpati, bukan kartu XL. Ia lalu menyalahkan saya,” beber korban.
Korban bersikeras tak mau terima karu itu. Sebab, dia masih ingat dengan jelas bahwa dirinya memberikan kartu paket XL.
Diduga karena korban bersikeras dan tidak mengikuti permintaannya. Secara tiba-tiba rambut korban dijambak.
Beruntung korban berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu dari rambutnya sehingga kepalanya tidak dibanting ke meja konter.
“Saat jambak rambut, dia sempat bilang bahwa ingin memecahkan kepala saya di meja kaca. Karena itu saya berusaha melepaskan ganggaman tangannya,” beber korban.
Korban sempat berteriak minta tolong kepada warga. Beruntung pria misterius ini langsung kabur menggunakan sepeda motornya.
“Saya terik minta tolong berulang kali, akhirnya dia kabur. Dia sempat bilang akan datang lagi sorenya untuk bertemu saya dan pemilik konter,” cetus korban.
Namun, hingga petang hari terlapor tak kunjung datang. Sayang laporan korban tidak digubris Polsek Denpasar Barat.
Polisi mengatakan bahwa yang dialami korban kasus penganiayaan ringan. Walapun terlapor ditangkap namun tidak bisa ditahan.
“Yang penting dia sempat berurusan dengan polisi. Tapi, laporan saya tidak diterima,” kata korban sedih.