26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 4:12 AM WIB

Putus Antrean, Operasikan Kapal Besar, Sayang Kesulitan Sandar

GILIMANUK – Rencana ASDP mengoprasikan kapal berkapasitas jumbo guna memperlancar arus mudik, belum berjalan lancar.

Pasalnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Derajat Paciran yang rencananya dioprasikan selama arus mudik di selat Bali masih kesulitan sandar di dermaga.

Sebelum dioperasikan melayani pemudik, KMP milik ASDP itu kemarin diuji coba. Selama berlayar dari pelabuhan Ketapang sampai Gilimanuk tidak ada masalah.

Namun, saat akan sandar di dermaga Movile Bridge (MB) 1 pelabuhan Gilimanuk, KMP yang dirakit di Madura tahun 2015 itu mulai mengalami kesulitan.

KMP Derajat Paciran yang memiliki panjang 80,2 meter dan lebar 15,2 meter tiba sekitar pukul 15.45.

Untuk masuk dermaga membutuhkan olah gerak yang cukup lama. Bahkan, tali pengikat kapal dua kali putus.

Beberapa kali kapal harus geser kekanan dan kekiri beberapa kali agar ram dor bisa tepat dengan dermaga.

Lambatnya KMP Derajat Paciran sandar membuat kapal-kapal lain yang akan sandar di dermaga MB 1 lebih lama mengapung.

“Untuk sandar saja waktunya lama, belum lagi untuk muat. Ini jelas membuat kapal lain waktunya mundur dari jadwal,” ujar seorang karyawan kapal lain. 

Setelah sekitar 45 menit dengan pengawasan syahbandar dan manajemen ASDP melakukan olah gerak, KMP Derajat Paciran berhasil sandar dan menurunkan ram dor.

Kemudian KMP yang berbobot 2940 GT itu kembali ke pelabuhan Ketapang untuk menunggu waktu dioperasikan.

“Waktu ujicoba di dermaga MB 1 pelabuhan Ketapang hanya sekitar 25 menit. Di Gilimanuk lebih lama karena kondisi dermaga di Ketapang dan Gilimanuk berbeda,” ujar Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza. 

Menurut Elvi Yoza, cukup lamanya waktu sandar KMP pengganti Port Link itu, juga karena baru pertama sandar di dermaga MB.

Sehingga masih melakukan penyesuaian atau pengenalan dermaga. “Namanya baru uji coba jadi masih perlu penyesuaian. Kalau sudah bisa pas maka untuk selanjutnya akan bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Agar bisa lancar, sebelum dioperasikan KMP Derajat Paciran yang mampu mengangkut 350 penumpang,  500 unit sepeda motor dan 43 unit mobil campuran itu akan diuji coba kembali.

“Karena kapal ini baru dan besar perlu penyesuaian. Kita akan uji coba sekali lagi sebelum benar-benar dioperasikan selama angkutan lebaran,” ungkapnya.

Direktur ASDP Wing Antariksa menambahkan, untuk mengoprasikan KMP Derajat Paciran, memang didahului dengan uji coba.

Tujuanya agar kapal bisa mengenal kondisi perairan selat Bali dan kondisi dermaga.”Sehingga kapal bisa lancar berlayar dan sandar. Ini juga untuk keselamatan pelayaran,” tambahnya. 

GILIMANUK – Rencana ASDP mengoprasikan kapal berkapasitas jumbo guna memperlancar arus mudik, belum berjalan lancar.

Pasalnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Derajat Paciran yang rencananya dioprasikan selama arus mudik di selat Bali masih kesulitan sandar di dermaga.

Sebelum dioperasikan melayani pemudik, KMP milik ASDP itu kemarin diuji coba. Selama berlayar dari pelabuhan Ketapang sampai Gilimanuk tidak ada masalah.

Namun, saat akan sandar di dermaga Movile Bridge (MB) 1 pelabuhan Gilimanuk, KMP yang dirakit di Madura tahun 2015 itu mulai mengalami kesulitan.

KMP Derajat Paciran yang memiliki panjang 80,2 meter dan lebar 15,2 meter tiba sekitar pukul 15.45.

Untuk masuk dermaga membutuhkan olah gerak yang cukup lama. Bahkan, tali pengikat kapal dua kali putus.

Beberapa kali kapal harus geser kekanan dan kekiri beberapa kali agar ram dor bisa tepat dengan dermaga.

Lambatnya KMP Derajat Paciran sandar membuat kapal-kapal lain yang akan sandar di dermaga MB 1 lebih lama mengapung.

“Untuk sandar saja waktunya lama, belum lagi untuk muat. Ini jelas membuat kapal lain waktunya mundur dari jadwal,” ujar seorang karyawan kapal lain. 

Setelah sekitar 45 menit dengan pengawasan syahbandar dan manajemen ASDP melakukan olah gerak, KMP Derajat Paciran berhasil sandar dan menurunkan ram dor.

Kemudian KMP yang berbobot 2940 GT itu kembali ke pelabuhan Ketapang untuk menunggu waktu dioperasikan.

“Waktu ujicoba di dermaga MB 1 pelabuhan Ketapang hanya sekitar 25 menit. Di Gilimanuk lebih lama karena kondisi dermaga di Ketapang dan Gilimanuk berbeda,” ujar Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza. 

Menurut Elvi Yoza, cukup lamanya waktu sandar KMP pengganti Port Link itu, juga karena baru pertama sandar di dermaga MB.

Sehingga masih melakukan penyesuaian atau pengenalan dermaga. “Namanya baru uji coba jadi masih perlu penyesuaian. Kalau sudah bisa pas maka untuk selanjutnya akan bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Agar bisa lancar, sebelum dioperasikan KMP Derajat Paciran yang mampu mengangkut 350 penumpang,  500 unit sepeda motor dan 43 unit mobil campuran itu akan diuji coba kembali.

“Karena kapal ini baru dan besar perlu penyesuaian. Kita akan uji coba sekali lagi sebelum benar-benar dioperasikan selama angkutan lebaran,” ungkapnya.

Direktur ASDP Wing Antariksa menambahkan, untuk mengoprasikan KMP Derajat Paciran, memang didahului dengan uji coba.

Tujuanya agar kapal bisa mengenal kondisi perairan selat Bali dan kondisi dermaga.”Sehingga kapal bisa lancar berlayar dan sandar. Ini juga untuk keselamatan pelayaran,” tambahnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/