26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:47 AM WIB

Siswi SMK di Denpasar Dibegal Tengah Malam, Ini Fakta yang Terkuak

DENPASAR – Apes nian nasib pelajar SMK ternama di Denpasar berinisial NPS, 17, ini. Sepeda motor yang dikendarainya dihadang begal di kawasan Jalan Nangka Selatan, tepatnya di Gang XI No 19 A, Senin malam (7/6) sekitar pukul 22.30 Wita.

Mirisnya, pria misterius pelaku begal yang mengendarai sepeda motor itu sempat menodongkan pisau pada leher gadis muda ini.

Pria yang masih diselidiki aparat kepolisian itu lantas kabur meninggalkan jejak setelah merampas uang jajan korban senilai Rp 24 ribu.

Menurut informasi, aksi begal yang dialami korban bermula ketika gadis cantik kelahiran Denpasar 3 Januari 2004 itu berangkakat ke Pasar Kreneng, Senin malam (7/6) sekitar pukul 22.00.

Korban mengendarai sepeda motor dan keluar dari rumahnya di Jalan Nangka Selatan Gang XI, Denpasar Utara, Kota Denpasar menuju ke Pasar Kreneng untuk mengambil uang jajan di tangan ibunya sedang berjualan.
Ia pun pulang ke rumah usai mengambil uang jajan. Di tengah perjalanan, gadis bertubuh mungil ini mampir ke Alfamart, Jalan Kayumas, Denpasar.

Di Alfamart, korban membeli minyak goreng. Kemudian korban melanjutkan perjalanan pulang. Ketika melintas di gang masuk  ke rumahnya,

tiba-tiba dari arah belakang, seorang laki-laki misterus menggunakan sepeda motor memepet lalu melakukan penghadangan.

Korban sempat ketakutan. Namun, pelaku yang dimaksud ini justru bertanya tentang nama salah satu alamat di Kota Denpasar.

“Kata korban, pria itu secara tiba-tiba menghadang laju kendaran korban menggunakan sepeda motor yang digunakan pelaku,” beber sumber kepolisian.

Menurut sumber kepolisian berdasar keterangan korban, pria misterius itu sempat menanyakan alamat rumah. Namun gadis berinisial NPS sama sekali tidak tahu.

Setelah itu lelaki misterius itu membuka tas pinggang. “Korban belum bisa melanjutkan perjalanan karena sepeda motor pelaku

di parkir persis di depan motor korban. Saat itu juga ia mengeluarkan pisau dapur. Pisau itu lantas diacungkan ke leher korban,” jelasnya.

Sambil menodongkan pisau, ia berkata “serahkan uang sebesar Rp 50.000”. Karena ketakutan, korban bergegas memberikan uang jàjannya sebanyak Rp 24 000.

Setelah uang diterima, pria itu langsung bergegas kabur setelah mengetahui ada beberapa kendaraan yang hendak melintas di gang tersebut.

Setelah itu, korban langsung tancap gas ke rumahnya yang tak jauh dari gang itu. Ia menceritakan hal buruk yang dialami kepada tetangga, termasuh menghubungi dan menceritakan kepada orang tuanya yang berada di pasar via telepan genggam.

“Korban panik sehingga tak sempat melihat nomor polisi sepeda motor pelaku termasuk warna motor,” paparnya.
“Ya, korban terlihat trauma. Kerugian materiil sebesar Rp. 24.000. Ia dan orang tuanya melaporkan hal itu ke Polresta Denpasar, Kamis (9/6),” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubaghumas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi membenarkan korban dan orangtuanya telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi.

“Aduan ini dalam penanganan pihak Satuan Reskrim. Pelakunya masih diselidiki,” tutur Iptu Ketut Sukadi. 

DENPASAR – Apes nian nasib pelajar SMK ternama di Denpasar berinisial NPS, 17, ini. Sepeda motor yang dikendarainya dihadang begal di kawasan Jalan Nangka Selatan, tepatnya di Gang XI No 19 A, Senin malam (7/6) sekitar pukul 22.30 Wita.

Mirisnya, pria misterius pelaku begal yang mengendarai sepeda motor itu sempat menodongkan pisau pada leher gadis muda ini.

Pria yang masih diselidiki aparat kepolisian itu lantas kabur meninggalkan jejak setelah merampas uang jajan korban senilai Rp 24 ribu.

Menurut informasi, aksi begal yang dialami korban bermula ketika gadis cantik kelahiran Denpasar 3 Januari 2004 itu berangkakat ke Pasar Kreneng, Senin malam (7/6) sekitar pukul 22.00.

Korban mengendarai sepeda motor dan keluar dari rumahnya di Jalan Nangka Selatan Gang XI, Denpasar Utara, Kota Denpasar menuju ke Pasar Kreneng untuk mengambil uang jajan di tangan ibunya sedang berjualan.
Ia pun pulang ke rumah usai mengambil uang jajan. Di tengah perjalanan, gadis bertubuh mungil ini mampir ke Alfamart, Jalan Kayumas, Denpasar.

Di Alfamart, korban membeli minyak goreng. Kemudian korban melanjutkan perjalanan pulang. Ketika melintas di gang masuk  ke rumahnya,

tiba-tiba dari arah belakang, seorang laki-laki misterus menggunakan sepeda motor memepet lalu melakukan penghadangan.

Korban sempat ketakutan. Namun, pelaku yang dimaksud ini justru bertanya tentang nama salah satu alamat di Kota Denpasar.

“Kata korban, pria itu secara tiba-tiba menghadang laju kendaran korban menggunakan sepeda motor yang digunakan pelaku,” beber sumber kepolisian.

Menurut sumber kepolisian berdasar keterangan korban, pria misterius itu sempat menanyakan alamat rumah. Namun gadis berinisial NPS sama sekali tidak tahu.

Setelah itu lelaki misterius itu membuka tas pinggang. “Korban belum bisa melanjutkan perjalanan karena sepeda motor pelaku

di parkir persis di depan motor korban. Saat itu juga ia mengeluarkan pisau dapur. Pisau itu lantas diacungkan ke leher korban,” jelasnya.

Sambil menodongkan pisau, ia berkata “serahkan uang sebesar Rp 50.000”. Karena ketakutan, korban bergegas memberikan uang jàjannya sebanyak Rp 24 000.

Setelah uang diterima, pria itu langsung bergegas kabur setelah mengetahui ada beberapa kendaraan yang hendak melintas di gang tersebut.

Setelah itu, korban langsung tancap gas ke rumahnya yang tak jauh dari gang itu. Ia menceritakan hal buruk yang dialami kepada tetangga, termasuh menghubungi dan menceritakan kepada orang tuanya yang berada di pasar via telepan genggam.

“Korban panik sehingga tak sempat melihat nomor polisi sepeda motor pelaku termasuk warna motor,” paparnya.
“Ya, korban terlihat trauma. Kerugian materiil sebesar Rp. 24.000. Ia dan orang tuanya melaporkan hal itu ke Polresta Denpasar, Kamis (9/6),” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubaghumas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi membenarkan korban dan orangtuanya telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi.

“Aduan ini dalam penanganan pihak Satuan Reskrim. Pelakunya masih diselidiki,” tutur Iptu Ketut Sukadi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/