RadarBali.com – Prahara rumah tangga yang berujung pada pertengkaran sadis dengan dipotong kaki Ni Putu Kariani, 29 oleh suaminya sendiri Kadek Adi Waisaka Putra, 36, menyisakan kepedihan mendalam.
Hingga detik ini Kariani harus menjalani perawatan medis di ruangan Angsoka 3 Kamar 306 RS Sanglah.
Ayah, keluarganya serta kerabat tak henti-henti menemani dan memberikan semangat kepada Kariani untuk tetap tegar menghadapi peristiwa tragis yang menimpanya.
Ayah korban Karda, 60 mengungkapkan, kondisi kesehatan anaknya sudah membaik. Namun secara psikologis, yakni trauma pada anaknya masih ada.
Karena dulu kaki kirinya masih utuh namun secara cacat. Kondisi itulah yang masih terus dia ingat. Belum lagi Kariani masih ingat betul peristiwa saat dipotong kaki kiri.
“Ya, cacat seumur hidup harus diterimanya,” ucap Karda dengan nada sedih. Kalau disambung kaki kiri Kariani yang dipotong tidak mungkin.
Pasalnya, kaki yang terpotong sudah berwarna hitam, lagi pula ada terkena sel otot pembuluh darah dan saat kejadian pendarahan.
“Usai dirawat dan sembuh total rencana nanti akan saya buatkan kaki palsu. Kemudian menjalani terapi psikologis dan terapi seperti kaum penyandang cacat disabilitas,” ungkap Karda.
Dia berharap, peristiwa hal seperti ini tidak lagi terjadi dan menimpa siapapun di luar sana. Mengenai tuntutan secara hukum kepada Adi Waisaka, biar aparat kepolisian yang menilai.
“Saya serahkan kepada penegak hukum. Kami tidak bisa menilai apa yang sudah dilakukan kepolisian,” tandasnya.