RadarBali.com – Setelah tiga hari dirawat di IGD RS Sanglah petani lebah madu akhirnya nyawa tidak dapat tertolong.
Wayan Sudarta, seorang petani lebah madu asal Desa Pungutan, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Pria berusia 35 tahun ini diduga terpeleset dari pohon manggis dan terjatuh saat akan membuat sarang lebah dari kayu.
Keluarga korban Luh Sari yang ditemui Selasa (10/10) kemarin menceritakan awal kejadian yang menimpa Sudarta.
Kejadian berlangsung Kamis (5/10) lalu sekitar pukul 16.00. Kala itu Sudarta akan membuat sarang lebah madu di atas pohon manggis.
Pekerjaan itu sudah biasa dilakukan. Saat menaiki pohon manggis setinggi 4 meter dengan membawa sarang lebah madu yang terbuat dari kayu.
Nahas kakinya terpeleset, sehingga terjatuh ke bawah. “Syukur saat kejadian itu ada seorang petani kebun yang melihat Sudarta terjatuh. Kemudian membantu dan membawa pulang ke rumah,” ungkapnya.
Dikatakan Sari saat menaiki pohon manggis tidak dalam kondisi pohon licin. Mungkin saja posisi kaki yang tidak seimbang sehingga itu yang membuat Sudarta terjatuh.
Akibat kejadian tersebut kedua kaki, tangan, lehernya mengalami patah tulang. Kemudian patah tulang iga dan pendarahan pada otak.
“Beginilah kondisi Sudarta hanya bisa tidur terbujur kaku. Semua badan sulit untuk digerakkan,” ucapnya.
Diungkapkan, selama tiga hari di rawat di IGD RS Sanglah, korban menjalani perawatan intensif. Namun sayangnya nyawanya tidak dapat tertolong.
Pasalnya faktor yang menyebabkan meninggal karena sulit untuk bernafas normal akibat tulang lehernya patah.
Kemudian luka yang parah di terdapat di bagian otak yang mengalami pendarahan. “Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi keluarga kamiagar tetap berhati-hati meskipunsudah biasa melakukan pekerjaan ini,” tandasnya.