RadarBali.com – Polda Bali akhirnya merilis aksi Bule Australia Jushua James Baker, 32, yang nekat kabur dari Rutan Polda Bali, Rabu (11/9) lalu.
Bule bertato ini akhirnya mengaku dia nekat kabur karena pikirannya dihantui rasa galau bercampur stres tak mau dijebloskan ke bui.
Wadirnarkoba Polda Bali AKBP Sudjarwoko didampingi Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Bali AKBP Ni Made Ayu Kusuma Dewi mengatakan,
Joshua diamankan di Bandara Ngurah Rai oleh pihak Bea dan Cukai atas kepemilikan ganja seberat 28,02 gram, 37 butir obat penenang atau diazepam, Senin (9/10) lalu.
Ganja yang sudah tercampur tembakau tersebut ditemukan Bea Cukai di dalam tas yang dibawa pelaku.
Setelah ditangkap, Joshua kemudian dilimpahkan ke Ditresnarkoba Polda Bali.
Saat itu juga bersama barang –bukti pelaku diamankan. Setelah dilakukan serah terima, polisi perlu melakukan observasi kesehatan.
Karena itu, dari bandara Joshua langsung digiring ke RS Trijata untuk diperiksa secara medis.
“Di rumah sakit, Joshua dikawal oleh dua orang polisi. Kemudian, bule tersebut minta izin untuk ke kamar mandi. Saat itu, dua petugas yang mengawal keasyikan menonton televisi tak jauh dari kamar mandi,” tuturnya.
Memanfaatkan kesempatan itu, berusaha kabur. Petugas yang mengawal mulai curiga lantaran Joshua tak kunjung keluar setelah 20 menit di kamar mandi.
Tak begitu lama, petugas menggedor pintu. Karena tak digubris, terpaksa pintu kamar mandi didobrak.
Begitu pintu terbuka, pelaku sudah tidak ada di kamar mandi.
Terlihat telapak kaki pelaku ada di tembok hingga menuju ke ventilasi kaca nako. “Ternyata kaca nako dicopot lalu di buang di bagian belakang,” beber mantan Kapolres Jombang, Jawa Timur ini.
Mengetahui hal itu, Tim Opsnal langsung mencari jejak-jejak pelarian. Wadirnarkoba mengatakan Joshua sempat mampir dan meminjam handphone salah seorang mini market modern di dekat rumah sakit untuk memesan Gojek,” beber Sudjarwoko mengutip keterangan korban.
Dengan Gojek, dia kemudian ke Canggu untuk bertemu temannya asal Inggris. Dia meminta uang pada teman itu untuk bekal makan. Setelah mendapatkan pinjaman, dia pergi ke Nusa Dua dengan taksi.
Pelaku ini baru belajar kabur, walaupun dia sempat mengelabui jejak dengan cara turun taksi di sebuah rumah milik orang lain.
Dia berpura-pura membuka pintu agar sopir taksi percaya bahwa rumah tersebut adalah tempat tinggal pelaku.
“Kami mendapat jejak dia dengan cara memeriksa keterangan pengemudi Gojek dan sopir taksi. Subuh itu saat dikejar, anggota memintai keterangan sejumlah warga yang masih ada di pinggir jalan,” terangnya.
Setelah taksi pergi, Joshua kemudian berpindah lagi ke arah Canggu, Badung. Dari Badung selatan ke Badung utara, dia menumpangi taksi lain.
Polda Bali saat itu juga sudah menyebarkan foto saksi di beberapa tempat seperti toko, kafe dan hotel. Sekitar pukul 14.20, polisi mendapatkan telepon dari karyawan Hotel LV8 bahwa melihat tamu yang mirip dengan selebaran yang disebar polisi.
Berdasar laporan itu, polisi meminta tolong kepada karyawan hotel untuk memantau pergerakan pria tersebut.
“Akhirnya kami berhasil mengamankan pelaku. Saat itu dia berada di loby hotel. Dia tidak menginap melainkan ingin membeli makan di sana,” cetusnya.
Pelaku langsung di bawa ke Mapolda Bali untuk dimintai keterangan terkait motif pelaku memilih kabur. “Dia stress dan galau, dia datang di Bali untuk liburan tapi malah mau di masukan penjara. Dia mengaku bahwa tidak tahu kalau di Indonesia ganja itu masuk kategori terlarang.
Karena di Australia ganja dilegalkan. Itu pengakuan yang wajar dan manusiawi. Kami masih dalami keterangan pelaku karena diduga ada motif lain,” ungkapnya.