27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:51 AM WIB

Dikenal Pekerja Keras, Sebelum Tewas, Korban Sempat Antar Anak Sekolah

Kepergian I Made Puspawan tak hanya meninggalkan duka bagi keluarganya.

 

Namun, meninggalnya pria yang semasa hidup dikenal sebagai sosok pekerja keras dan berdedikasi tinggi itu juga membuat duka bagi rekan kerja dan pimpinan di lingkungan Dishub Kota Denpasar.

 

Pria yang sehari-hari bertugas sebagai petugas teknisi Area Traffic Control System (ATCS) di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar, ini meninggal dunia usai terlibat kecelakaan di  Jalan Raya Kutri, Kecamatan Sukawati.

 

 

IB INDRA PRASETYA, Sukawati

 

HUJAN deras bercampur angin menjadi saksi dalam peristiwa nahas yang dialami Made Puspawan.

 

Bapak dua anak ini meninggal saat hendak bertugas karena mengalami kecelakaan di jalan raya.

 

Usai dinyatakan meninggal di RS, kabar duka langsung diterima Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub). Bahkan usai mendapat kabar, seluruh pimpinan beserta staf langsung menuju RS Ganesha Celuk untuk melayat korban.

 

Menurut Kepala Unit Dinas Perhubungan Denpasar, Dewa Ketut Adi, korban asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli itu sehari-hari tinggal di belakang Pasar Sukawati.

 

“Dia (Puspawan, red) sempat mengantar anaknya sekolah dulu. Baru kerja ke Lumintang (Kantor Dinas Perhubungan, red),” ujar Dewa Adi.

 

Sampai di Jalan Raya Kutri, atau dari utara ke selatan, korban sempat menyalip kendaraan.

 

“Kena stang motor. Lalu dia jatuh. Pas jatuh, ditabrak sama kendaraan,” jelasnya.

 

Dewa Adi bersama Kadis Perhubungan sempat mengecek kondisi korban di RS. “Ternyata begitulah kondisinya. Ada luka di bagian dada. Kemungkinan kena dadanya,” jelasnya.

 

Dewa Adi menambahkan, selama bertugas, korban Puspawan disebut berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan.

 

“Sempat hari libur kemarin, dia kerja membenahi lampu traffick light. Bahkan, tadi hujan lebat, dia berangkat kerja. Mendiang pekerja keras dan dedikasinya sangat tinggi,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kadishub Denpasar, Wayan Sriawan, mengaku berduka cita atas kepergian anak buahnya yang sudah mengabdi selama 8 tahun itu.

 

“Untuk pelayanan tetap bisa dilakukan karena kami ada beberapa petugas. Untuk penggantinya nanti kami bicarakan,” jelasnya.

 

Mengenai jasad korban, pihak Dinas Perhubungan mengaku akan menanggung.

 

“Sekarang kami ikut mengantar jenazah ke kuburan di Kintamani. Tidak pulang ke rumahnya, langsung ke setra dikubur karena di desanya ada upacara,” terangnya.

 

Selanjutnya, sekitar pukul 11.00, istri korban tiba di RS Ganesha.

 

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, istri korban tampak kehilangan dan menangis histeris. Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

 

 

 

Kepergian I Made Puspawan tak hanya meninggalkan duka bagi keluarganya.

 

Namun, meninggalnya pria yang semasa hidup dikenal sebagai sosok pekerja keras dan berdedikasi tinggi itu juga membuat duka bagi rekan kerja dan pimpinan di lingkungan Dishub Kota Denpasar.

 

Pria yang sehari-hari bertugas sebagai petugas teknisi Area Traffic Control System (ATCS) di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar, ini meninggal dunia usai terlibat kecelakaan di  Jalan Raya Kutri, Kecamatan Sukawati.

 

 

IB INDRA PRASETYA, Sukawati

 

HUJAN deras bercampur angin menjadi saksi dalam peristiwa nahas yang dialami Made Puspawan.

 

Bapak dua anak ini meninggal saat hendak bertugas karena mengalami kecelakaan di jalan raya.

 

Usai dinyatakan meninggal di RS, kabar duka langsung diterima Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub). Bahkan usai mendapat kabar, seluruh pimpinan beserta staf langsung menuju RS Ganesha Celuk untuk melayat korban.

 

Menurut Kepala Unit Dinas Perhubungan Denpasar, Dewa Ketut Adi, korban asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli itu sehari-hari tinggal di belakang Pasar Sukawati.

 

“Dia (Puspawan, red) sempat mengantar anaknya sekolah dulu. Baru kerja ke Lumintang (Kantor Dinas Perhubungan, red),” ujar Dewa Adi.

 

Sampai di Jalan Raya Kutri, atau dari utara ke selatan, korban sempat menyalip kendaraan.

 

“Kena stang motor. Lalu dia jatuh. Pas jatuh, ditabrak sama kendaraan,” jelasnya.

 

Dewa Adi bersama Kadis Perhubungan sempat mengecek kondisi korban di RS. “Ternyata begitulah kondisinya. Ada luka di bagian dada. Kemungkinan kena dadanya,” jelasnya.

 

Dewa Adi menambahkan, selama bertugas, korban Puspawan disebut berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan.

 

“Sempat hari libur kemarin, dia kerja membenahi lampu traffick light. Bahkan, tadi hujan lebat, dia berangkat kerja. Mendiang pekerja keras dan dedikasinya sangat tinggi,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kadishub Denpasar, Wayan Sriawan, mengaku berduka cita atas kepergian anak buahnya yang sudah mengabdi selama 8 tahun itu.

 

“Untuk pelayanan tetap bisa dilakukan karena kami ada beberapa petugas. Untuk penggantinya nanti kami bicarakan,” jelasnya.

 

Mengenai jasad korban, pihak Dinas Perhubungan mengaku akan menanggung.

 

“Sekarang kami ikut mengantar jenazah ke kuburan di Kintamani. Tidak pulang ke rumahnya, langsung ke setra dikubur karena di desanya ada upacara,” terangnya.

 

Selanjutnya, sekitar pukul 11.00, istri korban tiba di RS Ganesha.

 

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, istri korban tampak kehilangan dan menangis histeris. Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/