34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 12:57 PM WIB

Didor Usai Curi Motor, Begini Pengakuan Joki Balap Liar Ini…

SEMARAPURA– Kaki kiri Febrianto, 20, warga Nusa Tenggara Barat yang tinggal di sebuah kos-kosan, Jalan Subali Nomor 4 Kelurahan Semarapura Kangin

terpaksa ditembak kakinya oleh Satuan Reskrim Polres Klungkung ketika mencoba melarikan diri saat diamankan di kamar kosnya, Sabtu (2/2) lalu.

Pria yang diketahui masih duduk di bangku kelas XII salah satu SMA pariwisata di wilayah Kecamatan Banjarangkan ini nekat mencuri sepeda motor milik tetangga

kerabatnya lantaran motornya mati saat akan pulang setelah menonton Calonarang di salah satu desa di Kabupaten Klungkung.

Di depan awak media, Febrianto mengaku tidak berniat mencuri motor. Menurutnya, dia hanya meminjam dan berencana mengembalikan motor pada posisi semula keesokan harinya.

Menurut Febrianto, dia terpaksa mengambil motor itu lantaran saat hendak kembali ke kosannya setelah menonton Calonarang, motor yang dia kendarai tiba-tiba mati.

Karena itu, dia menaruh motornya itu di rumah tantenya di Lingkungan Lebah. Namun, karena tidak enak hati membangunkan tantenya

untuk mengantarkannya ke kos, dia akhirnya mempunyai ide untuk membawa salah satu motor yang terparkir di pinggir jalan tidak jauh dari rumah tantenya itu.

“Saya hanya mau pinjam buat pulang ke kos. Tanggal 2 Februari saya rencananya mengembalikan. Saya tidak ada niat untuk mencuri,” dalihnya.

Namun sebelum rencana itu terealisasi, aksinya itu telah diketahui pihak kepolisian yang akhirnya diamankan ke Polres Klungkung.

“Saya dimarahi sama bapak saya. Di suruh harus hidup lebih baik lagi,” ujarnya. Febrianto mengakui sejak enam bulan lalu berprofesi sebagai joki balapan liar.

Namun, beberapa minggu belakangan ini, dia telah mengurangi hobinya itu. Bersama teman-temannya, biasanya mereka melakukan aksi balap liar di wilayah Desa Kusamba dan Pantai Klotok.

“Kalah menang tetap dapat uang. Kalau kalah dapat 50 persen dari taruhan. Taruhannya bervariasi. Waktu balapan liarnya juga tidak tentu, tergantung kesepakatan teman-teman.

Motor yang saya pinjam itu, tidak saya gunakan untuk balapan liar. Saya hanya pinjam untuk bisa pulang ke kos saja,” tandasnya. 

SEMARAPURA– Kaki kiri Febrianto, 20, warga Nusa Tenggara Barat yang tinggal di sebuah kos-kosan, Jalan Subali Nomor 4 Kelurahan Semarapura Kangin

terpaksa ditembak kakinya oleh Satuan Reskrim Polres Klungkung ketika mencoba melarikan diri saat diamankan di kamar kosnya, Sabtu (2/2) lalu.

Pria yang diketahui masih duduk di bangku kelas XII salah satu SMA pariwisata di wilayah Kecamatan Banjarangkan ini nekat mencuri sepeda motor milik tetangga

kerabatnya lantaran motornya mati saat akan pulang setelah menonton Calonarang di salah satu desa di Kabupaten Klungkung.

Di depan awak media, Febrianto mengaku tidak berniat mencuri motor. Menurutnya, dia hanya meminjam dan berencana mengembalikan motor pada posisi semula keesokan harinya.

Menurut Febrianto, dia terpaksa mengambil motor itu lantaran saat hendak kembali ke kosannya setelah menonton Calonarang, motor yang dia kendarai tiba-tiba mati.

Karena itu, dia menaruh motornya itu di rumah tantenya di Lingkungan Lebah. Namun, karena tidak enak hati membangunkan tantenya

untuk mengantarkannya ke kos, dia akhirnya mempunyai ide untuk membawa salah satu motor yang terparkir di pinggir jalan tidak jauh dari rumah tantenya itu.

“Saya hanya mau pinjam buat pulang ke kos. Tanggal 2 Februari saya rencananya mengembalikan. Saya tidak ada niat untuk mencuri,” dalihnya.

Namun sebelum rencana itu terealisasi, aksinya itu telah diketahui pihak kepolisian yang akhirnya diamankan ke Polres Klungkung.

“Saya dimarahi sama bapak saya. Di suruh harus hidup lebih baik lagi,” ujarnya. Febrianto mengakui sejak enam bulan lalu berprofesi sebagai joki balapan liar.

Namun, beberapa minggu belakangan ini, dia telah mengurangi hobinya itu. Bersama teman-temannya, biasanya mereka melakukan aksi balap liar di wilayah Desa Kusamba dan Pantai Klotok.

“Kalah menang tetap dapat uang. Kalau kalah dapat 50 persen dari taruhan. Taruhannya bervariasi. Waktu balapan liarnya juga tidak tentu, tergantung kesepakatan teman-teman.

Motor yang saya pinjam itu, tidak saya gunakan untuk balapan liar. Saya hanya pinjam untuk bisa pulang ke kos saja,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/