RadarBali.com – Kasus penganiayaan yang dilakukan geng motor hingga menewaskan anggota TNI Prada Yunuar Setiawan terus berlanjut.
Rekonstruksi pun dilakukan. Sayangnya, salah satu nama korban penganiayaan geng motor, M. Jouhari, teman almarhum Prada Yunuar tidak dapat mengikuti rekonstruksi. Pasalnya, Jouhari saat ini masih tergolek lemah di RS Sanglah.
Namun, kepada Jawa Pos Radar Bali, Jouhari yang ditemui di ruang MS IGD RS Sanglah, mengaku dirinya dan korban tewas Prada Yanuar dikeroyok empat orang lebih.
Saat kejadian Jouhari yang pertama kali terkena hantaman pukulan pelaku. “Mungkin saat itu saya dikira meninggal dunia. Sehingga saya dibuang di bak sampah,” ucapnya.
Sebelum kejadian, Jouhari dan Prada Yanuar keluar dengan menggunakan dua sepeda motor berboncengan berempat.
Mereka berencana ke rumah saudara yang berada di daerah Nusa Dua. “Gerombolan geng motor mungkin tidak terima disalip oleh kami. Cekcok mulut dan perselisihan pun terjadi, yang berujung pada penganiayaan,” katanya.
Ketika ditanya apakah mengenal wajah pelaku yang mengeluarkan senjata tajam dan langsung menusuk dada Prada Yanuar, dia tidak langsung menjawab.
Dia diam begitu lama. Seperti masih trauma. Jouhari sendiri masih merasakan rasa sakit di bagian mulut dan leher.