28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:25 AM WIB

OMG! Sebelum Dibekuk, Dua Terduga Teroris Survei Lokasi Teror di Ubud

DENPASAR – Dua terduga teroris diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Jembrana, Bali. Yakni AT alias Achmad Taufikkurrahman, 45, dan anaknya berinisial ZAI, yang masih berusia 14 tahun.

Keduanya masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Keduanya diamankan lantaran terdaftar dalam  jaringan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bekasi.

Nama keduanya terdapat dalam grup WhatsApp “Menanti Al Mahdi”. Dari hasil pengembangan sementara, keduanya berencana merancang aksi terror di kawasan Ubud, Gianyar.

Untuk diketahui, selain Kuta – Badung, dan Sanur – Denpasar, Ubud – Gianyar menjadi kawasan wisata favorit wisatawan asing saat berlibur ke Bali.

Menurut informasi, penangkapan terhadap bapak dan anak ini terpaksa dilakukan setelah Densus 88 Mabes Polri melakukan pengintaian selama 3 bulan terakhir.

Mereka pun dibekuk saat hendak pulang kampung ke Jawa Timur. Mereka diamankan tepat di tengah perjalanan di depan Polsek Mendoyo, Lingkungan Bilukpoh Kangin,

Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Jumat 11 Oktober 2019, sekitar pukul 02.00 Wita.

“Mobil yang dikendarai oleh Taufik dihadang tim Densus 88 persis di depan Polsek Mendoyo. Taufik dan anaknya ZAI langsung disuruh turun dari mobil dan di borgol,” beber sumber terpercaya.

Sumber tersebut menambahkan, yang ada di dalam mobil tak hanya bapak bersama anaknya. Melainkan ada juga istri Taufik bernama Etty Umiyati.

Selain itu ada dua rekan Taufik bernama Eko Hadi, 38, warga Wonosari, Malang dan H. Ahmadsyah, 70, warga asal Loloan Barat, Negara, Jembrana.

Usai diamankan, kelima orang ini langsung digiring ke kosannya Taufik di Jalan Sedap Malam Nomor.132, Kebonkuri, Denpasar.

Taufik bersama anak dan istrinya menyewa dua kamar di Kos No.11 (Kamar 1&2), Gang Gardenia, Jalan Sedap Malam, Kebonkuri, Denpasar.

Di kos, polisi mengamankan panah, sepucuk senjata api rakitan, laptop, dan beberapa lain yang diduga bertujuan untuk amaliyah di wilayah Bali.

“Merencanakan amaliyah di wilayah Bali. Dari hasil pengembangan sementara, bapak dan anak ini mengaku sudah melakukan survey vila-vila orang asing di wilayah Ubud Bali,” bebernya.

Dari kosan, kelimanya langsung digiring ke Mapolda Bali untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun, dari kelimanya hanya dua orang yang diamankan. Yakni AT dan ZAI.

Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja membenarkan AT dan ZAI ditangkap  di Jembrana. “Betul telah ditangkap di Bali atas nama AT dan ZAI di wilayah Bali,” kata Kombes Hengky Widjaja.

Densus 88 Mabes Polri dan tim dari Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap dua terduga teroris  AT dan ZAI.

Kombes Hengky Widjaja menambahkan bahwa kedua terduga AT dan ZAI adalah orangtua dan anaknya masusk dalam jaringan kelompok radikal ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi.

AT mempunyai hubungan dekat dengan Abu Rara, pelaku penyerangan Menkopolhukam Wiranto di Banten dan berada dalam

satu grup “Menanti Al Mahdi” dan sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan amaliyah di wilayah Bali. 

DENPASAR – Dua terduga teroris diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Jembrana, Bali. Yakni AT alias Achmad Taufikkurrahman, 45, dan anaknya berinisial ZAI, yang masih berusia 14 tahun.

Keduanya masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Keduanya diamankan lantaran terdaftar dalam  jaringan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bekasi.

Nama keduanya terdapat dalam grup WhatsApp “Menanti Al Mahdi”. Dari hasil pengembangan sementara, keduanya berencana merancang aksi terror di kawasan Ubud, Gianyar.

Untuk diketahui, selain Kuta – Badung, dan Sanur – Denpasar, Ubud – Gianyar menjadi kawasan wisata favorit wisatawan asing saat berlibur ke Bali.

Menurut informasi, penangkapan terhadap bapak dan anak ini terpaksa dilakukan setelah Densus 88 Mabes Polri melakukan pengintaian selama 3 bulan terakhir.

Mereka pun dibekuk saat hendak pulang kampung ke Jawa Timur. Mereka diamankan tepat di tengah perjalanan di depan Polsek Mendoyo, Lingkungan Bilukpoh Kangin,

Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Jumat 11 Oktober 2019, sekitar pukul 02.00 Wita.

“Mobil yang dikendarai oleh Taufik dihadang tim Densus 88 persis di depan Polsek Mendoyo. Taufik dan anaknya ZAI langsung disuruh turun dari mobil dan di borgol,” beber sumber terpercaya.

Sumber tersebut menambahkan, yang ada di dalam mobil tak hanya bapak bersama anaknya. Melainkan ada juga istri Taufik bernama Etty Umiyati.

Selain itu ada dua rekan Taufik bernama Eko Hadi, 38, warga Wonosari, Malang dan H. Ahmadsyah, 70, warga asal Loloan Barat, Negara, Jembrana.

Usai diamankan, kelima orang ini langsung digiring ke kosannya Taufik di Jalan Sedap Malam Nomor.132, Kebonkuri, Denpasar.

Taufik bersama anak dan istrinya menyewa dua kamar di Kos No.11 (Kamar 1&2), Gang Gardenia, Jalan Sedap Malam, Kebonkuri, Denpasar.

Di kos, polisi mengamankan panah, sepucuk senjata api rakitan, laptop, dan beberapa lain yang diduga bertujuan untuk amaliyah di wilayah Bali.

“Merencanakan amaliyah di wilayah Bali. Dari hasil pengembangan sementara, bapak dan anak ini mengaku sudah melakukan survey vila-vila orang asing di wilayah Ubud Bali,” bebernya.

Dari kosan, kelimanya langsung digiring ke Mapolda Bali untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun, dari kelimanya hanya dua orang yang diamankan. Yakni AT dan ZAI.

Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja membenarkan AT dan ZAI ditangkap  di Jembrana. “Betul telah ditangkap di Bali atas nama AT dan ZAI di wilayah Bali,” kata Kombes Hengky Widjaja.

Densus 88 Mabes Polri dan tim dari Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap dua terduga teroris  AT dan ZAI.

Kombes Hengky Widjaja menambahkan bahwa kedua terduga AT dan ZAI adalah orangtua dan anaknya masusk dalam jaringan kelompok radikal ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi.

AT mempunyai hubungan dekat dengan Abu Rara, pelaku penyerangan Menkopolhukam Wiranto di Banten dan berada dalam

satu grup “Menanti Al Mahdi” dan sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan amaliyah di wilayah Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/