27.8 C
Jakarta
14 Desember 2024, 5:26 AM WIB

OMG! Penyelundup Narkoba Makin Pintar, Kokain Dipadatkan Mirip Koper

DENPASAR – Aparat Bea Cukai Ngurah Rai berhasil menangkap JRAG di Terminal Kedatangan Internasional Ngurah Rai, Kamis (6/12) lalu sekitar pukul 16.00.

Dari tangan pria asal Peru, Amerika Selatan itu petugas berhasil mengamankan kokain seberat 4.740 gram bruto.

Temuan ini menjadi salah satu temuan kokain paling besar di Bali dengan capai lebih dari 4 kilogram.

Selain barang bukti yang diamankan cukup banyak, salah satu yang paling mengejutkan adalah modus pelaku menyembunyikan kokain tersebut

sehingga bisa lolos dari pemeriksaan petugas bandara di Dubai sebelum akhirnya ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Himawan Indarjono mengatakan, pelaku 40 tahun itu menyelundupkan kokain tersebut dengan modus baru.

Dimana pelaku memadatkan kokain tersebut sehingga menyerupai bagian dalam koper yang dibawa. Jadi serbuk kokain dipadatkan dengan menggunakan cairan tertentu.

“Bentuknya jadi menyerupai koper. Berwarna hitam, seperti warna koper,” kata Himawan Indarjono kepada awak media, Kamis (13/12) siang. 

Pelaku yang berprofesi sebagai tukang kayu di negaranya tersebut datang ke Bali dengan menggunakan pesawat Emirates Airlines EK450 dengan rute Dubai-Denpasar.

Saat kopernya melewati X-ray, petugas mencurigai hasil pencitraan X-ray. Dimana barang bawaan yang bersangkutan dicurigai membawa narkoba.

Setelah dibuka, ternyata di dalam koper tersebut berisi koper yang memang dindingnya terbuat dari lebih dari 4 kg kokain. Petugas sempat dikelabuhi oleh kokain yang menyerupai koper itu. 

“Awalnya tidak ditemukan kokain. Tapi setelah koper itu dikasih zat tertentu dan uji laboratorium, ternyata kopernya bisa larut.

Akhirnya patut diduga itu adalah kokain. Karena awalnya kokainnya dibentuk menyerupai dinding koper ,” tambah Indarjono.

Atas temuan yang cukup mengejutkan ini, Himawan Indarjono menyebut bahwa itu adalah modus baru. Bahkan modus ini pertama kali di Indonesia.

“Modus seperti ini pertama kali di Indonesia. Sebelumnya modus seperti ini terjadi di China,” tandasnya.

Atas temuan ini, Indarjono mengatakan pihaknya akan terus memantau lebih ketat lagi terminal keberangkatan dan kedatangan Ngurah Rai. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. 

DENPASAR – Aparat Bea Cukai Ngurah Rai berhasil menangkap JRAG di Terminal Kedatangan Internasional Ngurah Rai, Kamis (6/12) lalu sekitar pukul 16.00.

Dari tangan pria asal Peru, Amerika Selatan itu petugas berhasil mengamankan kokain seberat 4.740 gram bruto.

Temuan ini menjadi salah satu temuan kokain paling besar di Bali dengan capai lebih dari 4 kilogram.

Selain barang bukti yang diamankan cukup banyak, salah satu yang paling mengejutkan adalah modus pelaku menyembunyikan kokain tersebut

sehingga bisa lolos dari pemeriksaan petugas bandara di Dubai sebelum akhirnya ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Himawan Indarjono mengatakan, pelaku 40 tahun itu menyelundupkan kokain tersebut dengan modus baru.

Dimana pelaku memadatkan kokain tersebut sehingga menyerupai bagian dalam koper yang dibawa. Jadi serbuk kokain dipadatkan dengan menggunakan cairan tertentu.

“Bentuknya jadi menyerupai koper. Berwarna hitam, seperti warna koper,” kata Himawan Indarjono kepada awak media, Kamis (13/12) siang. 

Pelaku yang berprofesi sebagai tukang kayu di negaranya tersebut datang ke Bali dengan menggunakan pesawat Emirates Airlines EK450 dengan rute Dubai-Denpasar.

Saat kopernya melewati X-ray, petugas mencurigai hasil pencitraan X-ray. Dimana barang bawaan yang bersangkutan dicurigai membawa narkoba.

Setelah dibuka, ternyata di dalam koper tersebut berisi koper yang memang dindingnya terbuat dari lebih dari 4 kg kokain. Petugas sempat dikelabuhi oleh kokain yang menyerupai koper itu. 

“Awalnya tidak ditemukan kokain. Tapi setelah koper itu dikasih zat tertentu dan uji laboratorium, ternyata kopernya bisa larut.

Akhirnya patut diduga itu adalah kokain. Karena awalnya kokainnya dibentuk menyerupai dinding koper ,” tambah Indarjono.

Atas temuan yang cukup mengejutkan ini, Himawan Indarjono menyebut bahwa itu adalah modus baru. Bahkan modus ini pertama kali di Indonesia.

“Modus seperti ini pertama kali di Indonesia. Sebelumnya modus seperti ini terjadi di China,” tandasnya.

Atas temuan ini, Indarjono mengatakan pihaknya akan terus memantau lebih ketat lagi terminal keberangkatan dan kedatangan Ngurah Rai. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/