DENPASAR-Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali I Wayan Sudirta SH, optimistis dan yakin Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Bali bisa berlangsung aman dan tertib.
Keyakinan wakil rakyat yang duduk di Gedung Senayan Dapil Bali itu sebagaimana ditegaskannya disela olahraga di lapangan Renon, bersama istrinya, Jumat (13/12).
Bahkan menurut Sudirta, optimisme dan keyakinannya terhadap kelangsungan Nataru itu, karena dirinya juga sudah mendengar paparan langsung dari pihak Polda Bali dan jajaran, aparat TNI serta Dinas Perhubungan se-Bali saat ia dan rombongan Komisi III DPR RI menggelar kunjungan dan inspeksi (kunspek) di Mapolda Bali, pada Rabu (4/12) lalu.
Meski optimistis, Advokat senior asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini tetap mengajak semua elemen masyarakat waspada. “(Masyarakat) tidak boleh lengah dan menganggap enteng adanya potensi ancaman, karena fakta-faktanya memang demikian. Dua kali kejadian bom Bali di Kuta dan bulan lalu Polda (Bali) juga mengamankan beberapa terduga teroris,”pintanya.
Lebih lanjut, pengacara dari mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini,menambahkan, dari kunspek Komisi III yang dipimpin Wakil Ketuanya, H. Ahmad Sahroni, bersama 9 anggota lainnya, yakni Drs. M. Nurdin, M.M, Ichsan Soelistio, I Wayan Sudirta, SH, H. Rahmat Muhajirin, S.H, Taufik Basari, SH, M.HUM, LL.M, H. Moh, Rano Al Fath, SH, MH, Ir. H. Mulyadi, Dr. HR Achmad Dimyati Natakusumah, SH, MH, MSi dan Sarifuddin Sudding, SH, MH, bahwa dalam dialog selama Kunspek tersebut, Kapolda Bali, Irjen Pol Dr. Petrus Rainhard Golose secara panjang lebar memaparkan persiapan dan antisipasi Nataru mendatang.
Diantaranya, Golose menegaskan, jika Polda dan jajarannya telah menyiapkan sejumlah operasi dengan kode sandi yang berbeda.
Ada untuk pengamanan lalu lintas, operasi untuk menjaga ketertiban masyarakat dari kriminalitas, narkoba, sampai pada terorisme.
Hal itu terkait antisipasi terhadap kemungkinan adanya ancaman keamanan selama ibadah Natal serta perayaan tahun baru.
Adapun sesuai data jumlah personel yang dilibatkan dan disampaikan dalam kunspek diantaranya 605 personel untuk operasi Pekat Agung II, 589 personel untuk operasi Cipkon Agung II, 1.975 personel untuk Operasi Lilin Agung 2019, dan ditambah sejumlah personel untuk mencegah ancaman dan serangan terorisme.
‘’Kami dari Komisi III, berhasil diyakinkan dengan persiapan yang sedemikian matang dan dipersiapkan dengan baik,’’ kata Wayan Sudirta.
Sudirta menyatakan, persiapan yang dipaparkan hampir menyangkut semua wilayah di darat, pantai dan laut, termasuk udara.
Sebab, perayaan Natal dan tahun baru merupakan momentum yang secara empirik dimanfaatkan oleh orang dan kelompok tertentu yang tidak suka Bali aman dan Indonesia juga tenang.
Bali dijadikan salah satu target, dan sudah terbukti ada dua kali bom, sudah ada teroris yang berhasil diamankan aparat dalam beberapa bulan belakangan, dan itu merupakan indikasi, bahwa kita semua tidak boleh lengah, termasuk aparat Polda Bali dan jajarannya.
Dia berharap, tidak ada gangguan berarti sepanjang perayaan Nataru mendatang, sembari mengapresiasi kinerja Polda Bali dan jajarannya.
Selain mengecek persiapan kepolisian, Sudirta juga sempat menyinggung beberapa masalah yang sudah disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Kapolri di Komisi III.
Diantaranya masalah skimming yang marak di Bali, dan diharapkan agar menjadi atensi jajaran di korp kejaksaan