29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:31 AM WIB

Arus Kuat, Pencarian Nelayan Tenggelam di Peraian Benoa Nihil Hasil

DENPASAR-Seorang nelayan bernama Abdul Wahid, 37, tenggelam saat sedang memancing ikan di seputaran perairan Benoa, Kuta Selatan, Minggu (14/1) kemarin pukul 15.00 Wita. 

Korban tenggelam di koordinat 8°45’37.22″S – 115°11’55.21″T, tepatnya di perairan belakang Benoa Square.

Pascadibakarkan hilang, petugas dari tim SAR gabungan dari Basarnas Bali terus melakukan proses pencarian.

Sayang meski sudah dilakukan pencarian dengan memperluas area pencarian, hingga Senin (14/1) korban belum juga ditemukan.

 Seperti dibenarkan Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Operasi SAR Basarnas Bali, I.B. Surya.

Menurut Surya, meski sudah memperluas area pencarian hingga 2,27 NM, namun proses pencarian lanjutan dengan mengerahkan rigid inflatable boats (RIBs) dan beberapa personel itu juga tak kunjung membuahkan hasil.

Dijelaskan, pada proses pencarian pertama yang berlangsung hingga pukul 12.00, tim yang dibantu sejumlah nelayan setempat sempat menemukan tali berisi umpan yang diduga milik korban.

 

“Sempat menerima laporan dari nelayan yang turut membantu pencarian, bahwa ditemukan tali berisi umpan yang diduga adalah milik korban,” terang IB Surya.

 

Bahkan atas informasi itu, tim langsung mengerahkan petugas penyelam.

 

Sayangnya meski menerjunkan tim penyelam, korban juga belum ditemukan. “Penemuan tali umpan tersebut berada diantara alat pendeteksi buoy 1 dan buoy 2,”terangnya lagi.

 

Selanjutnya pada pukul 13.30 Wita tim SAR gabungan kembali bergerak menuju area pencarian dengan 4 orang penyelam dan 6 personil dari Basarnas Bali dan Sabhara Polda Bali.

 

Begitu pula dengan potensi SAR lainnya, bergabung melakukan pencarian serta mengamankan daerah penyelaman yang merupakan jalur pelayaran.

 

Penyelaman difokuskan pada posisi penemuan tali umpan. Dua orang penyelam turun di kedalaman 20 meter.

 

Bahkan, meski jarak pandang baik, yakni kisaran 2 meter, namun kondisi arus bawah sangat kencang.

 

Upaya penyelaman pun tak berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Namun karena kondosi sudah gelap dan cuaca yang tidak mendukung, pencarian pun akhirnya dihentikan dan dilanjtkan, Selasa (15/1) esok.

 

Seperti diketahui, Abdul Wahid, warga Kedonganan asal Madura Minggu (13/1) dilaporkan hilang saat mancing bersama Afif saudaranya.

 

Saat itu keduanya sedang memancing gurita di Perairan Benoa, tepatnya di belakang Benoa Square menggunakan jukung (perahu kecil). 

 

Sekitar pukul 15.00, korban melempar tali pancing ke laut. Setelah membuang tali pancing dan ditarik,  tenyata pancing terasa berat. Kemungkinan tersangkut dikarang, sehinga korban secara tidak sengaja terjatuh ke laut.

 

Melihat korban jatuh kelaut kakak korban bergegas menolong korban, namun korban terlepas kembali karena tali pancing melilit kuat di tangannya dan karena arus kuat.

Selanjutnya kakak korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke VTS benoa untuk dilanjutkan ke tim Sar Polair Polda Bali dan Basarnas.

DENPASAR-Seorang nelayan bernama Abdul Wahid, 37, tenggelam saat sedang memancing ikan di seputaran perairan Benoa, Kuta Selatan, Minggu (14/1) kemarin pukul 15.00 Wita. 

Korban tenggelam di koordinat 8°45’37.22″S – 115°11’55.21″T, tepatnya di perairan belakang Benoa Square.

Pascadibakarkan hilang, petugas dari tim SAR gabungan dari Basarnas Bali terus melakukan proses pencarian.

Sayang meski sudah dilakukan pencarian dengan memperluas area pencarian, hingga Senin (14/1) korban belum juga ditemukan.

 Seperti dibenarkan Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Operasi SAR Basarnas Bali, I.B. Surya.

Menurut Surya, meski sudah memperluas area pencarian hingga 2,27 NM, namun proses pencarian lanjutan dengan mengerahkan rigid inflatable boats (RIBs) dan beberapa personel itu juga tak kunjung membuahkan hasil.

Dijelaskan, pada proses pencarian pertama yang berlangsung hingga pukul 12.00, tim yang dibantu sejumlah nelayan setempat sempat menemukan tali berisi umpan yang diduga milik korban.

 

“Sempat menerima laporan dari nelayan yang turut membantu pencarian, bahwa ditemukan tali berisi umpan yang diduga adalah milik korban,” terang IB Surya.

 

Bahkan atas informasi itu, tim langsung mengerahkan petugas penyelam.

 

Sayangnya meski menerjunkan tim penyelam, korban juga belum ditemukan. “Penemuan tali umpan tersebut berada diantara alat pendeteksi buoy 1 dan buoy 2,”terangnya lagi.

 

Selanjutnya pada pukul 13.30 Wita tim SAR gabungan kembali bergerak menuju area pencarian dengan 4 orang penyelam dan 6 personil dari Basarnas Bali dan Sabhara Polda Bali.

 

Begitu pula dengan potensi SAR lainnya, bergabung melakukan pencarian serta mengamankan daerah penyelaman yang merupakan jalur pelayaran.

 

Penyelaman difokuskan pada posisi penemuan tali umpan. Dua orang penyelam turun di kedalaman 20 meter.

 

Bahkan, meski jarak pandang baik, yakni kisaran 2 meter, namun kondisi arus bawah sangat kencang.

 

Upaya penyelaman pun tak berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Namun karena kondosi sudah gelap dan cuaca yang tidak mendukung, pencarian pun akhirnya dihentikan dan dilanjtkan, Selasa (15/1) esok.

 

Seperti diketahui, Abdul Wahid, warga Kedonganan asal Madura Minggu (13/1) dilaporkan hilang saat mancing bersama Afif saudaranya.

 

Saat itu keduanya sedang memancing gurita di Perairan Benoa, tepatnya di belakang Benoa Square menggunakan jukung (perahu kecil). 

 

Sekitar pukul 15.00, korban melempar tali pancing ke laut. Setelah membuang tali pancing dan ditarik,  tenyata pancing terasa berat. Kemungkinan tersangkut dikarang, sehinga korban secara tidak sengaja terjatuh ke laut.

 

Melihat korban jatuh kelaut kakak korban bergegas menolong korban, namun korban terlepas kembali karena tali pancing melilit kuat di tangannya dan karena arus kuat.

Selanjutnya kakak korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke VTS benoa untuk dilanjutkan ke tim Sar Polair Polda Bali dan Basarnas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/