25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:31 AM WIB

Hasil Otopsi Tiga Anak Septyan Tewas Dibekap, Didiagnosis Depresi Akut

GIANYAR – Kondisi pembunuh tiga anak kandung, Ni Luh Putu Septyani Parmadani, 33, berangsur membaik pasca menenggak racun Baygon.

Karena itu, Septyan langsung dibawa ke Polres Gianyar dan dijebloskan ke sel tahanan Polres Gianyar Senin sore (12/3) lalu.

Di sel tahanan, Septyan dijaga ketat untuk menghindari hal-hal terburuk, semisal bunuh diri. Selama di tahanan, Septyan mendapat pengawasan, terutama pengobatan dari dokter.

Polisi sendiri memastikan hasil otopsi terhadap tiga anak kandung Septyan yang tewas di tangan tersangka sudah keluar.

Hasilnya memang benar sesuai pernyataan Septyan kalau dia membunuh ketiga anaknya dengan cara membekap, bukan diracun.

Dari hasil pemeriksaan terhadap organ cairan tiga anaknya itu, tidak ada yang mengandung senyawa pestisida berupa racun serangga.

“Pemeriksaan organ dalam tubuh korban diambil sampel beberapa bagian dicek toksikologi hasilnya negative dari racun serangga (Baygon, red),” kata Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Deny Septiawan.

Hasil tes toksikologi itu kemudian disinkronkan dengan keterangan tersangka Septyan. “Bahwa memang benar pada saat kejadian tersangka melakukan

perbuatan itu sendiri dengan cara membekap mulut anaknya, sehingga menyebabkan ketiga anaknya meninggal dunia,” jelasnya.

AKP Deny menambahkan, dari hasil rekam medik di RS Sanglah selama perawatan terhadap Septyan disebutkan pelaku mengalami depresi berat.

“Dari diagnosis awal, tersangka mengalami depresi berat dengan gejala psikotik,” terangnya. Meski mengalami depresi, seizin dokter psikiater, Septyan diizinkan pulang dari rumah sakit.

Disamping itu, kondisi tubuhnya juga membaik. Septyan yang gagal bunuh diri dengan menenggak racun Baygon mulai membaik. Organ tubuhnya juga membaik, sehingga diperbolehkan pulang. 

GIANYAR – Kondisi pembunuh tiga anak kandung, Ni Luh Putu Septyani Parmadani, 33, berangsur membaik pasca menenggak racun Baygon.

Karena itu, Septyan langsung dibawa ke Polres Gianyar dan dijebloskan ke sel tahanan Polres Gianyar Senin sore (12/3) lalu.

Di sel tahanan, Septyan dijaga ketat untuk menghindari hal-hal terburuk, semisal bunuh diri. Selama di tahanan, Septyan mendapat pengawasan, terutama pengobatan dari dokter.

Polisi sendiri memastikan hasil otopsi terhadap tiga anak kandung Septyan yang tewas di tangan tersangka sudah keluar.

Hasilnya memang benar sesuai pernyataan Septyan kalau dia membunuh ketiga anaknya dengan cara membekap, bukan diracun.

Dari hasil pemeriksaan terhadap organ cairan tiga anaknya itu, tidak ada yang mengandung senyawa pestisida berupa racun serangga.

“Pemeriksaan organ dalam tubuh korban diambil sampel beberapa bagian dicek toksikologi hasilnya negative dari racun serangga (Baygon, red),” kata Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Deny Septiawan.

Hasil tes toksikologi itu kemudian disinkronkan dengan keterangan tersangka Septyan. “Bahwa memang benar pada saat kejadian tersangka melakukan

perbuatan itu sendiri dengan cara membekap mulut anaknya, sehingga menyebabkan ketiga anaknya meninggal dunia,” jelasnya.

AKP Deny menambahkan, dari hasil rekam medik di RS Sanglah selama perawatan terhadap Septyan disebutkan pelaku mengalami depresi berat.

“Dari diagnosis awal, tersangka mengalami depresi berat dengan gejala psikotik,” terangnya. Meski mengalami depresi, seizin dokter psikiater, Septyan diizinkan pulang dari rumah sakit.

Disamping itu, kondisi tubuhnya juga membaik. Septyan yang gagal bunuh diri dengan menenggak racun Baygon mulai membaik. Organ tubuhnya juga membaik, sehingga diperbolehkan pulang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/