Datangnya kematian memang misteri. Tak ada satupun manusia yang tahu kapan akan meninggal.
Demikian juga Suwista, salah satu mahasiswa di Bali ini tewas saat hendak pulang kuliah.
IB INDRA PRASETYA, Gianyar
Nasi sudah jadi bubur. Meski disesali nyawa Wayan Suwista, 23, juga tak akan pernah kembali lagi.
Ia tewas saat hendak pulang kuliah menuju rumahnya Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang.
Sepeda motor Yamaha Nmax 5414 LY tiba-tiba menabrak tembok usaha rongsokan di Jalan Sukarno, Banjar Blusung, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, pada Rabu (13/3) pukul 20.30.
Menurut petugas Satuan Lantas Polres Gianyar, M Suarjana seizin Kanit Lakalantas, Iptu Ketut Nariawan, usai dinyatakan tewas di tempat, jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Sanjiwani, Gianyar.
Polisi pun telah melangsungkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat olah TKP, polisi menemukan adanya ceceran oli di lokasi kejadian.
Namun polisi belum bisa memastikan apakah ceceran itu terjadi dari kendaraan korban atau memang sudah ada. “Kalau dari keterangan saksi, sebelumnya tidak ada oli,” jelasnya.
Disamping itu, kondisi jalan menikung dan menurun di jembatan tersebut tergolong gelap. “Kondisi jalan juga sepi karena malam,” tukasnya.
Sementara itu, kerabat korban, I Gede Wira, tak ada firasat dengan tewasnya korban.
Hanya saja, Wira menyatakan jika tumben korban pulang kuliah dari Denpasar melintasi jalur Tampaksiring (TKP).
“Tumben lewat sini (TKP), biasanya kalau pulang lewat Peliatan (kecamatan Ubud, red),” jelasnya.
Selanjutnya, atas musibah tersebut, pihak keluarga langsung mengupacarai jasad korban.