GIANYAR – Misteri kematian pengemudi Ford Ranger DK 9840 BN, Nengah Sagog, secara perlahan terkuak.
Berdasar hasil otopsi RSUP Sanglah Denpasar, ada tiga hal yang terkuak dalam hasil visum et repertum.
Pertama, berdasar pemeriksaan toksikologi ditemukan kadar alkohol yang dapat menimbulkan penekanan pada pusat pernapasan.
Kedua, pada pemeriksaan patologi dan anatomi menunjukkan tanda-tanda organ dalam tubuh kekurangan oksigen.
Ketiga, sebab kematian korban asal Banjar Kaja, Desa/Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu karena intoksikasi alkohol yang mengakibatkan penekanan pada pusat pernapasan yang menimbulkan mati lemas.
“Ada kandungan alkohol yang menekan, itu menyebabkan lemas, karena kekurangan oksigen,” jelas Kapolsek Kota Gianyar Kompol Ketut Suastika.
Namun, dari hasil pemeriksaan itu tidak disebutkan berapa jumlah kandungan alkohol yang terdapat pada tubuh korban. “Nggak disebutkan itu,” jelasnya.
Terkait hasil tersebut, polisi belum bisa memastikan apakah korban mabuk alkohol atau ada sebab lain. “Nah itu kami telusuri,” jelasnya.
Tentunya, polisi akan mengejar dari mana korban ini memperoleh alkohol. “Kami telusuri, dari mana? habis ketemu siapa? apakah sempat minum apa?,” jelasnya.
Dari hasil itu, polisi akan menanyakan para saksi termasuk keluarganya. “Jadi kami cari, dimana dia minum dan sama siapa. Apakah sempat minum atau gimana,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya mengenakan pakaian adat ke pura di Jalan By Pass IB Mantra wilayah Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Posisi mobil menghadap ke timur diduga dari arah Denpasar menuju Klungkung atau Karangasem. Posisi mobil berhenti di kanan jalan atau di jalur cepat.
Awalnya, korban dilihat oleh pembeli warung lesehan yang curiga dengan mobil yang berhenti di kanan jalan dengan lampu sein menyala.
Setelah diintip, korban tertidur di jok setir. Jasad korban sempat dibawa ke RS Sanjiwani Gianyar dan dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, pihak keluarga meminta otopsi.