BENOA – Ditpolair Polda Bali mengamankan sebanyak 3.853 baby lobster. Jenis baby lobster yang diamankan terdiri dari dua jenis.
Ada sebanyak 1.085 ekor baby lobster jenis pasir dan sebanyak 2.768 baby lobster jenis mutiara. Ribuan baby lobster ini diamankan dari sebuah bus bernama Buana Raya bernomor polisi DK 7729 GA, Kamis (11/5) sekitar pukul 23.10.
Sayangnya dari jumlah keseluruhan, ada sekitar 1.820 ekor yang telah mati sebelum dilepas ke laut.
Kanit 1 SI Lidik Subdit Gakkum Ditpolair Polda Bali Ipda Rahmad Juadi mengatakan, baby lobster diamankan berdasar informasi masyarakat yang menyebut bahwa di jalur Padang Bay menuju Gilimanuk kerap terjadi penyelundupan baby lobster.
Berdasar laporan itu anggota intel Ditpolair Polda Bali pun langsung melakukan penyelidikan. “Dari hasil pemeriksaan terhadap bus jurusan Padangbai Gilimanuk itu ditemukan
sebuah kardus yang mencurigakan. Setelah dibuka di dalam kardus warna coklat itu ditemukan 8 plastik yang berisi benih lobster,” Ipda Rahmad Juadi seizin Dir Polair Polda Bali Kombes Hadi Purnomo kemarin.
Lanjut dia, ribuan anakan lobster ini dikirim dari dari Lombok, NTB menuju Jawa Timur. Namun sayangnya dalam penggerebekan tersebut, polisi tidak menemukan pihak yang bertanggungjawab di balik aksi penyelundupan ini.
Pasalnya modus penyelundukan yang dilakukan para pelaku cukup rapi. Di mana barang hanya diletakan begitu saja di bawah kursi bus.
Sedangkan para pelaku akan berganti naik bus untuk menjaga barang. Jadi, sepanjang perjalanan dari Lombok hingga ke pelabuhan Gilimanuk, para pelaku bergantian menjaga di dalam bus.
“Jadi misalnya satu pelaku naik dari Padangbai, kemudian turun di Denpasar, dan anakan lobster tidak diturunkan.
Kemudian naik lagi orang baru dari Denpasar ke bus yang sama untuk menjaga lobster yang sama. Begitu terus sampai lokasi tujuan,” imbuhnya.
Meski belum mengamankan pelaku, namun polisi kini masih terus melakukan penyelidikan. Sementara itu, ribuan babby lobster itu telah dilepaskan ke laut sebelah utara pelabuhan Benoa, Sabtu (13/4).