RadarBali.com – Pemandangan janggal tersaji gedung lantai II Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar pukul 16.00 hingga 16.55, Kamis (13/7) kemarin.
Sebelum rekonstruksi tahap dua kasus pembunuhan Prada Yanuar Setiawan, 20, digelar beberapa tersangka yang masih di bawah umur tampak enjoy dan berulah layaknya tak bersalah.
Rona wajah menyesal atau tertekan tak tampak di wajah mereka. Sebaliknya justru bahagia. Mereka bernyanyi.
Beberapa kali terdengar berteriak dan menggoda beberapa polwan alias polisi wanita yang melintas di areal parkir menuju lokasi rekonstruksi yang digelar di pintu masuk bagian timur Mapolresta Denpasar.
Mulai pukul 17.10, barulah lima tersangka khusyuk memerankan 25 adegan yang merupakan pecahan dari 19 adegan yang dibawa petugas kepolisian.
DKDA, 16, sang anak dewan tak ikut berperan. Pasalnya, setelah membacok Prada Yanuar Setiawan dengan belati jenis karambit, siswa SMA itu melarikan diri.
Disinggung soal kondisi para tersangka yang terkesan happy dan tanpa penyesalan ditandai oleh nyanyian yang mereka lantunkan di gedung lantai II Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar, Kompol Aris menjawab mungkin mereka stres. “Mereka mungkin stres. Jadi untuk menghibur diri mereka bernyanyi,” tutupnya.