29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:08 AM WIB

GARANG! Polda Bentuk Tim Pemburu Penjahat Jalanan, Berhasil Ungkap…

DENPASAR – Polda Bali membentuk tim khusus satgas untuk memberantas tindak kejahatan jalanan. Di tingkat Polda, tim ini beranggotakan 60 orang.

Sedang di tingkat Polresta/Polres di Bali beranggota 30 orang. Pembentukan tim ini sebagian bagian dari pengamanan jelang IMF – World Bank Meeting Oktober mendatang.

Menurut Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan, Jumat (14/9), tim khusus ini bertugas untuk memberantas

semua para pelaku tindak kejahatan jalanan, seperti copet, begal, jambret hingga premanisme dan pemerasan.

Juga kejahatan yang berkaitan dengan senjata api maupun senjata tajam. “Kegiatan ini akan dilaksanakan 106 hari dari tanggal 6 Juli sampai 20 Oktober 2018,” kata Kombes Pol Andi Fairan. 

Sasaran dari tim khusus nanti adalah untuk menjamin keamanan para tamu dari 189 negara yang akan menghadiri ajang IMF – World Bank Meeting dengan jumlah peserta kurang lebih 16 ribu.

Karena itu, Polda Bali saat ini berusaha melakukan pemetaan daerah rawan seperti di sepanjang Pantai Kuta, Seminyak, Nusa Dua, dan di obyek wisata lain di Bali. 

Polda juga berusaha melakukan pengawasan di tempat keramaian seperti di tempat hiburan, wisata kuliner, hotel tempat menginap tamu, hingga pasar seni.

Dan, sejak tim terbentuk, kerja tim pemburu kejahatan jalanan cukup efektif. Selama 70 hari terakhir, tim khusus ini berhasil mengungkap banyak kasus kejahatan jalanan.

Setidaknya ada 83 kasus pencurian dengan pemberatan yang diungkap, pencurian dengan kekerasan sebanyak 13 kasus, kasus pencurian biasa 28 kasus, penganiayaan 7 kasus, dan pemerasan sebanyak 6 kasus. 

“Sehingga jumlahnya sebanyak 140 kasus dengan mengamankan 172 tersangka,” ujarnya. Lanjut dia, dari 172 tersangka ini 33 diantaranya ditembak kakinya karena berusaha melawan petugas dan meresahkan masyarakat. 

Selain mengamankan para tersangka, sejumlah barang bukti juga diamankan. Mulai dari burung peliharaan,

sepeda motor, peralatan elektronik, perlengkapan rumah tangga dan sejumlah barang lainnya yang diamankan dari para tersangka.

“Pesan yang ingin kami sampaikan, bahwa bagi pelaku kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat seperti begal copet dan jambret, saya ingin sampaikan agar segera dihentikan, atau kami lumpuhkan,” tegas Kombes Fairan. 

DENPASAR – Polda Bali membentuk tim khusus satgas untuk memberantas tindak kejahatan jalanan. Di tingkat Polda, tim ini beranggotakan 60 orang.

Sedang di tingkat Polresta/Polres di Bali beranggota 30 orang. Pembentukan tim ini sebagian bagian dari pengamanan jelang IMF – World Bank Meeting Oktober mendatang.

Menurut Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan, Jumat (14/9), tim khusus ini bertugas untuk memberantas

semua para pelaku tindak kejahatan jalanan, seperti copet, begal, jambret hingga premanisme dan pemerasan.

Juga kejahatan yang berkaitan dengan senjata api maupun senjata tajam. “Kegiatan ini akan dilaksanakan 106 hari dari tanggal 6 Juli sampai 20 Oktober 2018,” kata Kombes Pol Andi Fairan. 

Sasaran dari tim khusus nanti adalah untuk menjamin keamanan para tamu dari 189 negara yang akan menghadiri ajang IMF – World Bank Meeting dengan jumlah peserta kurang lebih 16 ribu.

Karena itu, Polda Bali saat ini berusaha melakukan pemetaan daerah rawan seperti di sepanjang Pantai Kuta, Seminyak, Nusa Dua, dan di obyek wisata lain di Bali. 

Polda juga berusaha melakukan pengawasan di tempat keramaian seperti di tempat hiburan, wisata kuliner, hotel tempat menginap tamu, hingga pasar seni.

Dan, sejak tim terbentuk, kerja tim pemburu kejahatan jalanan cukup efektif. Selama 70 hari terakhir, tim khusus ini berhasil mengungkap banyak kasus kejahatan jalanan.

Setidaknya ada 83 kasus pencurian dengan pemberatan yang diungkap, pencurian dengan kekerasan sebanyak 13 kasus, kasus pencurian biasa 28 kasus, penganiayaan 7 kasus, dan pemerasan sebanyak 6 kasus. 

“Sehingga jumlahnya sebanyak 140 kasus dengan mengamankan 172 tersangka,” ujarnya. Lanjut dia, dari 172 tersangka ini 33 diantaranya ditembak kakinya karena berusaha melawan petugas dan meresahkan masyarakat. 

Selain mengamankan para tersangka, sejumlah barang bukti juga diamankan. Mulai dari burung peliharaan,

sepeda motor, peralatan elektronik, perlengkapan rumah tangga dan sejumlah barang lainnya yang diamankan dari para tersangka.

“Pesan yang ingin kami sampaikan, bahwa bagi pelaku kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat seperti begal copet dan jambret, saya ingin sampaikan agar segera dihentikan, atau kami lumpuhkan,” tegas Kombes Fairan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/