KUTA-Lagi-lagi warga asing yang sedang berwisata ke Bali berulah dan main kasar.
Dia adalah Tore Gerard Vincenzo. Turis asal Australia ini diketahui menganiaya seorang sopir taksi konvensional, Saiful Nurokhim asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Parahnya lagi,selain melakukan aksi penganiayaan bersama teman wanitanya, pelaku juga merampas handphone milik korban.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu I Putu Ika Prabawa, dikonfirmasi, Rabu (15/1) menjelaskan, aksi penganiayaan dan perampasan HP yang dilakukan turis Australia terhadap sopir taksi, terjadi depan LXXY Bali Bar, Jalan Legian Kelod, Kuta, Badung, pada pukul 14.15.
Bermula dari korban sedang ngobrol dengan sopir taksi lain di TKP, tiba-tiba pelaku bersama teman wanitanya datang berjalan kaki sambil marah-marah.
Selanjutnya, pelaku mendekati korban dan langsung menyundul korban menggunakan kepalanya.
Usai menyudul kepala korban, imbuh Ika Prabawa, pelaku juga merampas handphone korban. Kemudian pelaku pergi begitu saja.
“Korban berusaha mengejar pelaku yang merampas handphone-nya. Namun bukannya mengembalikan handphone milik korban, pelaku malah memukul mulut dan mata korban sehingga pelapor terjatuh ke trotoar,” terang Ika Prabawa.
Bahkan lanjut Ika Prabawa, dari hasil rekaman CCTV di sekitar TKP, selain pelaku, teman wanita pelaku yang saat itu jalan bersama pelaku juga diketahui ikut memukul korban.
Puas menganiaya korban, pelaku kemudian membanting HP milik korban hingga rusak. Rekan korban yang melihat kejadian itu berusaha melerai. Namun pelaku juga memukul rekan korban tersebut pada pelipis kirinya.
Setelah memukul saksi, pelaku dan temannya berusaha kabur, namun pelaku terpeleset dan terjatuh di trotoar. Kemudian pelaku bangun dan kembali berlari dan masuk ke dalam Indomaret di sebelah selatan LXXY.
Kemudian atas peristiwa yang dialami, korban langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Kuta.
Korban mengalami lebam dan luka berdarah di bagian mulut dan juga kantong mata sebelah kiri. Dia juga mengalami kerugian Rp 2 juta akibat HP miliknya dibanting pelaku.
Berdasarkan laporan korban, polisi bergerak cepat. Pelaku dan teman wanitanya ditangkap di lantai III Indomaret sebelah selatan LXXY. Dari hasil interogasi, pelaku malah tidak mengakui telah menganiaya korban.
“Pelaku menyerang dengan alasan karena ketika pelaku berada dalam Bounty Night Club merasa ada beberapa orang mengikutinya. Dan setelah keluar dari Bounty dia menyadari bahwa handphonenya hilang.
Saat pelaku berjalan ke arah selatan tepat di depan Lxxy, pelaku melihat korban adalah salah satu orang yang mengikutinya selama di Bounty karena mukanya mirip,” tandas Iptu Ika.
Kini pelaku ditahan di Polsek Kuta untuk proses lebih lanjut.