33.9 C
Jakarta
24 November 2024, 16:12 PM WIB

Sebelum Tewas di Hotel, Dokter Muda RS Sanglah Kirim Pesan Menyentuh

DENPASAR – Kematian dokter IATW menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Mereka tak menyangka korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis di sebuah kamar hotel di Denpasar, kemarin.

Peristiwa memilukan ini kian menyisakan duka lantaran almarhum mengirim pesan menyentuh kepada suaminya dokter Nyoman GB sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya.

Pesan itu korban kirim saat suaminya masih bertugas di rumah sakit. Korban menelpon suaminya menyatakan titip pesan.

““Kata sang suami, dalam telepon, sang istri menyampaikan bahwa ‘Aku masih sayang kamu sama jagain anak anak, aku di kamar hotel, kunci aku titip di resepsionis,

nanti jemput aku setelah kamu selesai operasi. Di jawab iya oleh sang suami. Begitu kata sang suami,” ungkap sumber mengutip keterangan dokter Nyoman GB.

Usai menangani pasien, dokter Nyoman GB bergegas ke hotel. Sesampainya di sana, ia mengambil kunci di resepsionis dan langsung naik ke lantai lima untuk menemui sang istri.

Saat masuk kamar, ia melihat sang istri dalam posisi tergantung di samping kamar mandi menggunakan kain.

Tak tega melihat kondisi itu, sang suami kemudian menurunkan sendiri jasad istri dan ditidurkan diatas tempat tidur.

“Ya saat itu korban sudah meninggal dunia, selanjutnya saksi menghubungi kakaknya yang juga seorang dokter,” bebernya. Setelah itu dilaporkan ke resepsionist dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Tak berseleng lama, pihak kepolisian tiba. Di TKP, polisi langsung memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti.

Dari hasil penyelidikan sementara, diduga ada masalah rumah tangga yang membuat korban memutuskan mengakhiri hidupnya.

Berdasar informasi, ada orang ketiga yang membuat hubungan rumah tangga mereka berada di ujung tanduk. “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar sumber di TKP.

Kasubaghumas RS Sanglah Dewa Kresna membenarkan informasi terkait kematian almarhumah. “Korban berstatus dokter residen.

Korban seorang dokter yang sedang menjalani pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis. Bahasa resminya kalau di Indonesia adalah

Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis dan disingkat menjadi PPDS. Jadi, korban masih sekolah di Fakultas Kedokteran Unud,” singkatnya.

Kepolisian sendiri masih menyelidiki kasus ini. “Saya belum bisa berkomentar banyak terkait motif korban gantung diri.  Kami masih melakukan penyelidikan, mohon waktu nanti dikabari lagi,” tegas Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aji Yoga Sekar.

 

 

DENPASAR – Kematian dokter IATW menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Mereka tak menyangka korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis di sebuah kamar hotel di Denpasar, kemarin.

Peristiwa memilukan ini kian menyisakan duka lantaran almarhum mengirim pesan menyentuh kepada suaminya dokter Nyoman GB sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya.

Pesan itu korban kirim saat suaminya masih bertugas di rumah sakit. Korban menelpon suaminya menyatakan titip pesan.

““Kata sang suami, dalam telepon, sang istri menyampaikan bahwa ‘Aku masih sayang kamu sama jagain anak anak, aku di kamar hotel, kunci aku titip di resepsionis,

nanti jemput aku setelah kamu selesai operasi. Di jawab iya oleh sang suami. Begitu kata sang suami,” ungkap sumber mengutip keterangan dokter Nyoman GB.

Usai menangani pasien, dokter Nyoman GB bergegas ke hotel. Sesampainya di sana, ia mengambil kunci di resepsionis dan langsung naik ke lantai lima untuk menemui sang istri.

Saat masuk kamar, ia melihat sang istri dalam posisi tergantung di samping kamar mandi menggunakan kain.

Tak tega melihat kondisi itu, sang suami kemudian menurunkan sendiri jasad istri dan ditidurkan diatas tempat tidur.

“Ya saat itu korban sudah meninggal dunia, selanjutnya saksi menghubungi kakaknya yang juga seorang dokter,” bebernya. Setelah itu dilaporkan ke resepsionist dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Tak berseleng lama, pihak kepolisian tiba. Di TKP, polisi langsung memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti.

Dari hasil penyelidikan sementara, diduga ada masalah rumah tangga yang membuat korban memutuskan mengakhiri hidupnya.

Berdasar informasi, ada orang ketiga yang membuat hubungan rumah tangga mereka berada di ujung tanduk. “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar sumber di TKP.

Kasubaghumas RS Sanglah Dewa Kresna membenarkan informasi terkait kematian almarhumah. “Korban berstatus dokter residen.

Korban seorang dokter yang sedang menjalani pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis. Bahasa resminya kalau di Indonesia adalah

Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis dan disingkat menjadi PPDS. Jadi, korban masih sekolah di Fakultas Kedokteran Unud,” singkatnya.

Kepolisian sendiri masih menyelidiki kasus ini. “Saya belum bisa berkomentar banyak terkait motif korban gantung diri.  Kami masih melakukan penyelidikan, mohon waktu nanti dikabari lagi,” tegas Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aji Yoga Sekar.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/