26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:12 AM WIB

Selain di Area Lapas, Pelaku Sering Main “Gituan” di Kebun Jagung

AMLAPURA—Ulah residivis curat (pencurian dengan pemberatan)  Muhammad Fauzi, 30, benar-benar ugal-ugalan.

Usai ditangkap unit Reskrim Polsek Kota Karangasem atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur berinisial F, 14, ternyata banyak  pengakuan mengejutkan dari mulut mantan begal asal Jember, Jatim ini.

Ditemui di Mapolsek Kota Karangasem, Fauzi mengaku selain pernah melakukan persetubuhan dengan korban di ruang bezuk Lapas Kelas II B Karangasem, ia juga sempat beberapa kali “Main kuda-kudaan” di kebun jagung dan rumah kosong di wilayah Bugbug, Karangasem.

 “Kalau di Lapas waktu itu pas tidak ada penjaga. Penjaga (sipir) tidak ada yang tahu,”akunya.

Bahkan selain mengaku sudah berhubungan dengan korban berkali-kali, Fauzi juga mengaku jika persetubuhan dengan korban itu dilakukan dengan pengancaman.

Menurutnya, ia mengancam akan menyantet semua keluarga korban jika nafsu bejatnya tak dipenuhi dan korban tak mau  dipacari.

Selain itu, pelaku juga tak menampik sempat membawa lari korban ke kampung halamannya di Jember.

 

“Bapaknya dia (korban) hubungi saya. Katanya saya suruh datang baik-baik ke rumah untuk membicarakan soal lamaran. Tapi malah begini. Tiba-tiba polisi sudah datang dan menangkap saya,”akunya dengan wajah keheranan.

 

AMLAPURA—Ulah residivis curat (pencurian dengan pemberatan)  Muhammad Fauzi, 30, benar-benar ugal-ugalan.

Usai ditangkap unit Reskrim Polsek Kota Karangasem atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur berinisial F, 14, ternyata banyak  pengakuan mengejutkan dari mulut mantan begal asal Jember, Jatim ini.

Ditemui di Mapolsek Kota Karangasem, Fauzi mengaku selain pernah melakukan persetubuhan dengan korban di ruang bezuk Lapas Kelas II B Karangasem, ia juga sempat beberapa kali “Main kuda-kudaan” di kebun jagung dan rumah kosong di wilayah Bugbug, Karangasem.

 “Kalau di Lapas waktu itu pas tidak ada penjaga. Penjaga (sipir) tidak ada yang tahu,”akunya.

Bahkan selain mengaku sudah berhubungan dengan korban berkali-kali, Fauzi juga mengaku jika persetubuhan dengan korban itu dilakukan dengan pengancaman.

Menurutnya, ia mengancam akan menyantet semua keluarga korban jika nafsu bejatnya tak dipenuhi dan korban tak mau  dipacari.

Selain itu, pelaku juga tak menampik sempat membawa lari korban ke kampung halamannya di Jember.

 

“Bapaknya dia (korban) hubungi saya. Katanya saya suruh datang baik-baik ke rumah untuk membicarakan soal lamaran. Tapi malah begini. Tiba-tiba polisi sudah datang dan menangkap saya,”akunya dengan wajah keheranan.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/