31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:43 AM WIB

Siswi SMP Nyaris Diculik Seorang Wanita dekat Koramil Kubutambahan

KUBUTAMBAHAN – Masyarakat harus makin meningkatkan kewaspadaan. Indikasi adanya percobaan penculikan kian meluas. Terbaru, indikasi adanya percobaan penculikan terjadi di Desa Kubutambahan pada Kamis (15/4) lalu.

 

Seorang siswa di SMPN 1 Kubutambahan, Sang Ayu Raisya Putri, 14, nyaris saja diajak kabur wanita tak dikenal. Beruntung siswa itu berhasil terhindar dari aksi tersebut.

 

Sang Ayu sempat menceritakan peristiwa yang dia alami di hadapan Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana. Menurut Sang Ayu, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 Kamis lalu. Lokasinya di kawasan Banjar Dinas Pasek, di sisi timur Koramil Kubutambahan.

 

Sang Ayu menuturkan, siang itu dia pulang bersama teman-temannya dengan berjalan kaki. Mereka pulang dengan rombongan besar. Sampai di kawasan Pura Maduwe Karang, dia berpisah dengan teman-temannya yang lain. Ada yang mengarah ke pantai, ada pula yang menuju ke selatan, atau ke arah Desa Bulian.

 

“Akhirnya jalan sendiri ke barat. Sampai di timur Koramil ada ibu-ibu datang. Saya tidak dikenal. Dia bilang, saya mau diajak pulang,” kata Sang Ayu.

Dia pun menolak, karena merasa tidak kenal. Namun wanita itu bersikeras. Bahkan mengaku diminta oleh orang tua Sang Ayu untuk menjemput. Wanita itu juga mengaku sudah mengetahui letak rumah Sang Ayu.

 

Tapi Sang Ayu tetap menolak. Dia berusaha berjalan, namun diikuti oleh wanita tersebut. Hingga salah seorang rekan Sang Ayu datang. “Saya langsung naik ke motor teman. Lalu ibu itu balik ke arah timur. Dia naik motor NMax, pakai jaket hitam,” ungkapnya.

 

Rekan Sang Ayu pun mengamini cerita tersebut. Menurut rekannya, dia sudah curiga dengan gelagat wanita tersebut. Karena terlihat mengikuti Sang Ayu. Sehingga dia memutuskan mengajak Sang Ayu pulang bersama. Sayang keduanya tak mengingat plat nomor kendaraan wanita misterius itu.

 

Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya peristiwa itu telah disampaikan pada pihak kepolisian.

 

Pariadnyana menuturkan, sejak pekan lalu pihaknya sudah mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sosialisasi juga melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Pihaknya meminta agar sekolah meningkatkan pengawasan pada siswanya. Terutama pada jam pulang sekolah.

 

“Orang tua juga kami minta meningkatkan kewaspadaan. Jemput saja anaknya. Supaya tidak ada kejadian. Memang ini belum sampai terjadi penculikan. Tapi warga patut waspada,” ujarnya.

 

Kapolsek Kubutambahan AKP  Ketut Wisnaya yang dihubungi terpisah mengaku sudah meminta keterangan dari siswa tersebut. Termasuk meminta keterangan dari rekannya. “Memang ada bujukan untuk mengantar siswa ini pulang,” kata Wisnaya.

 

Pihaknya pun berusaha menggali informasi terkait keberadaan wanita tersebut. Termasuk menelusuri beberapa lokasi yang terdapat kamera CCTV. “Siapa tahu ada kamera yang sempat merekam kendaraan atau plat nomornya. Sehingga ada tambahan informasi yang kami dapat,” ujarnya.

 

Mengantisipasi peristiwa serupa, pihaknya berjanji akan meningkatkan sosialisasi ke masyarakat. Utamanya di sekolah-sekolah. Dia juga meminta agar orang tua juga memperhatikan keamanan anaknya.

 

“Kalau pulang sekolah, minimal dijemput lah. Jangan dibiarkan sendirian pulang jalan kaki,” demikian Wisnaya.

KUBUTAMBAHAN – Masyarakat harus makin meningkatkan kewaspadaan. Indikasi adanya percobaan penculikan kian meluas. Terbaru, indikasi adanya percobaan penculikan terjadi di Desa Kubutambahan pada Kamis (15/4) lalu.

 

Seorang siswa di SMPN 1 Kubutambahan, Sang Ayu Raisya Putri, 14, nyaris saja diajak kabur wanita tak dikenal. Beruntung siswa itu berhasil terhindar dari aksi tersebut.

 

Sang Ayu sempat menceritakan peristiwa yang dia alami di hadapan Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana. Menurut Sang Ayu, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 Kamis lalu. Lokasinya di kawasan Banjar Dinas Pasek, di sisi timur Koramil Kubutambahan.

 

Sang Ayu menuturkan, siang itu dia pulang bersama teman-temannya dengan berjalan kaki. Mereka pulang dengan rombongan besar. Sampai di kawasan Pura Maduwe Karang, dia berpisah dengan teman-temannya yang lain. Ada yang mengarah ke pantai, ada pula yang menuju ke selatan, atau ke arah Desa Bulian.

 

“Akhirnya jalan sendiri ke barat. Sampai di timur Koramil ada ibu-ibu datang. Saya tidak dikenal. Dia bilang, saya mau diajak pulang,” kata Sang Ayu.

Dia pun menolak, karena merasa tidak kenal. Namun wanita itu bersikeras. Bahkan mengaku diminta oleh orang tua Sang Ayu untuk menjemput. Wanita itu juga mengaku sudah mengetahui letak rumah Sang Ayu.

 

Tapi Sang Ayu tetap menolak. Dia berusaha berjalan, namun diikuti oleh wanita tersebut. Hingga salah seorang rekan Sang Ayu datang. “Saya langsung naik ke motor teman. Lalu ibu itu balik ke arah timur. Dia naik motor NMax, pakai jaket hitam,” ungkapnya.

 

Rekan Sang Ayu pun mengamini cerita tersebut. Menurut rekannya, dia sudah curiga dengan gelagat wanita tersebut. Karena terlihat mengikuti Sang Ayu. Sehingga dia memutuskan mengajak Sang Ayu pulang bersama. Sayang keduanya tak mengingat plat nomor kendaraan wanita misterius itu.

 

Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya peristiwa itu telah disampaikan pada pihak kepolisian.

 

Pariadnyana menuturkan, sejak pekan lalu pihaknya sudah mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sosialisasi juga melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Pihaknya meminta agar sekolah meningkatkan pengawasan pada siswanya. Terutama pada jam pulang sekolah.

 

“Orang tua juga kami minta meningkatkan kewaspadaan. Jemput saja anaknya. Supaya tidak ada kejadian. Memang ini belum sampai terjadi penculikan. Tapi warga patut waspada,” ujarnya.

 

Kapolsek Kubutambahan AKP  Ketut Wisnaya yang dihubungi terpisah mengaku sudah meminta keterangan dari siswa tersebut. Termasuk meminta keterangan dari rekannya. “Memang ada bujukan untuk mengantar siswa ini pulang,” kata Wisnaya.

 

Pihaknya pun berusaha menggali informasi terkait keberadaan wanita tersebut. Termasuk menelusuri beberapa lokasi yang terdapat kamera CCTV. “Siapa tahu ada kamera yang sempat merekam kendaraan atau plat nomornya. Sehingga ada tambahan informasi yang kami dapat,” ujarnya.

 

Mengantisipasi peristiwa serupa, pihaknya berjanji akan meningkatkan sosialisasi ke masyarakat. Utamanya di sekolah-sekolah. Dia juga meminta agar orang tua juga memperhatikan keamanan anaknya.

 

“Kalau pulang sekolah, minimal dijemput lah. Jangan dibiarkan sendirian pulang jalan kaki,” demikian Wisnaya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/