31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 21:19 PM WIB

OMG! Terpeleset Batu Licin, Nenek 62 Tahun Tewas di Tukad Yeh Sabo

TABANAN – Sepekan dilaporkan meninggalkan rumah, Ni Wayan Jusni, 62, warga Banjar Semoje, Desa Pupuan, Tabanan, ditemukan tewas mengambang di Tukad Yeh Sabo kemarin.

Dikutip dari akun Instagram Polres Tabanan, Kapolsek Pupuan AKP I Ketut Agus Wicaksana Julyawan mengatakan, pada Rabu (9/6) sekitar pukul 08.30 Wita, korban dilaporkan meninggalkan rumah tanpa pamit kepada suami maupun keluarganya.

“Karena tidak pulang, keesokan harinya keluarga korban mengadakan pencarian dibantu warga Desa Pupuan ke lokasi yang pernah didatangi korban,” ujar AKP Agus Wicaksana.

Keluarga melakukan pencarian selama tiga hari hingga 13 Juni lalu. Senin kemarin, beberapa warga di antaranya I Kadek Muliarka, Wayan Dodik Aditiya Saputra, dan I Gede Rudi kembali melakukan pencarian di Tukad Yeh Sabo.

Mereka membagi menjadi dua kelompok yang terdiri dua orang. Setelah melakukan pencarian sekitar 15 meter, mereka melihat ada orang terendam di air yang hanya kelihatan dadanya.

“Karena terkejut, mereka lantas lari ke atas ke perkebunan kopi, serta berteriak meminta tolong,” bebernya.

Setelah sampai di atas datang Wayan Dodik, dan memberi tahu bahwa di sungai ada mayat manusia. Mereka pun turun untuk memastikan sosok mayat itu.

“Ada indikasi korban terpeleset diatas batu licin dan akhirnya jatuh ke sungai yang mengakibatkan luka di bagian pelipis kiri mata,” beber AKP Agus Wicaksana.

Polisi sendiri langsung turun ke TKP untuk mengevakuasi jasad korban. Di TKP, polisi mengamankan barang bukti kain kamben warna cokelat motif batik dan bra warna krem.

“Jasad korban langsung dievakuasi ke rumah duka. Keluarga sudah ikhlas menerima musibah yang menimpa korban,” pungkasnya.

TABANAN – Sepekan dilaporkan meninggalkan rumah, Ni Wayan Jusni, 62, warga Banjar Semoje, Desa Pupuan, Tabanan, ditemukan tewas mengambang di Tukad Yeh Sabo kemarin.

Dikutip dari akun Instagram Polres Tabanan, Kapolsek Pupuan AKP I Ketut Agus Wicaksana Julyawan mengatakan, pada Rabu (9/6) sekitar pukul 08.30 Wita, korban dilaporkan meninggalkan rumah tanpa pamit kepada suami maupun keluarganya.

“Karena tidak pulang, keesokan harinya keluarga korban mengadakan pencarian dibantu warga Desa Pupuan ke lokasi yang pernah didatangi korban,” ujar AKP Agus Wicaksana.

Keluarga melakukan pencarian selama tiga hari hingga 13 Juni lalu. Senin kemarin, beberapa warga di antaranya I Kadek Muliarka, Wayan Dodik Aditiya Saputra, dan I Gede Rudi kembali melakukan pencarian di Tukad Yeh Sabo.

Mereka membagi menjadi dua kelompok yang terdiri dua orang. Setelah melakukan pencarian sekitar 15 meter, mereka melihat ada orang terendam di air yang hanya kelihatan dadanya.

“Karena terkejut, mereka lantas lari ke atas ke perkebunan kopi, serta berteriak meminta tolong,” bebernya.

Setelah sampai di atas datang Wayan Dodik, dan memberi tahu bahwa di sungai ada mayat manusia. Mereka pun turun untuk memastikan sosok mayat itu.

“Ada indikasi korban terpeleset diatas batu licin dan akhirnya jatuh ke sungai yang mengakibatkan luka di bagian pelipis kiri mata,” beber AKP Agus Wicaksana.

Polisi sendiri langsung turun ke TKP untuk mengevakuasi jasad korban. Di TKP, polisi mengamankan barang bukti kain kamben warna cokelat motif batik dan bra warna krem.

“Jasad korban langsung dievakuasi ke rumah duka. Keluarga sudah ikhlas menerima musibah yang menimpa korban,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/