29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:37 AM WIB

Tangkal Kejahatan Laut, Lanal Denpasar Bentuk Tim Reaksi Cepat

BENOA-Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar membentuk sebuah tim baru yang dinamakan Second Fleet Quick Respons (SFQR) atau tim reaksi cepat.

 

Tim khusus ini dikukuhkan pada Rabu (15/8) siang di pelabuhan Benoa.

 

Menurut Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal), Denpasar, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko, tim ini dibentuk khusus untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang terjadi di laut Bali.

 

 “Termasuk ilegal fishing, penyelundupan narkoba dan tindak kejahatan lainnya,” terang Henricus.

 

Pria asal Buleleng ini menerangkan, tugas tim ini nantinya tidak hanya patroli.

 

SFQR juga bisa dimanfaatkan sebagai mobilisasi personel angkatan laut dan juga membantu masyarakat dalam situasi yang bersifat urgent.

 

“Contoh sederhananya seperti mencari orang hilang di tengah laut,”ujar Henricus.

 

Demi kelancaran tugas,  tim khusus ini nantinya juga disiapkan kapal khusus ssperti jenis kapal cepat, kapal LPD, dan kapal Combien yang bisa dipakai untuk mobilitas tinggi.

 

Dikatakannya, pembentukan tim khusus ini juga dalam rangka persiapan pengamanan kegiatan IMF World Bank Annual Meeting yang akan dilakukan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018 mendatang.

 

Selain tim SFQR, lanjut mantan Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armatim Surabaya, ini nantinya juga akan dibentuk satuan pengamanan laut oleh Mabes TNI yang setidaknya nanti akan melibatkan ribuan personel dan 25 armada KRI.

 

Salah satu tugas merema yakni untuk menjaga kondisi keamanan laut saat berjalannya kegiatan IMF.

 

 

BENOA-Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar membentuk sebuah tim baru yang dinamakan Second Fleet Quick Respons (SFQR) atau tim reaksi cepat.

 

Tim khusus ini dikukuhkan pada Rabu (15/8) siang di pelabuhan Benoa.

 

Menurut Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal), Denpasar, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko, tim ini dibentuk khusus untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang terjadi di laut Bali.

 

 “Termasuk ilegal fishing, penyelundupan narkoba dan tindak kejahatan lainnya,” terang Henricus.

 

Pria asal Buleleng ini menerangkan, tugas tim ini nantinya tidak hanya patroli.

 

SFQR juga bisa dimanfaatkan sebagai mobilisasi personel angkatan laut dan juga membantu masyarakat dalam situasi yang bersifat urgent.

 

“Contoh sederhananya seperti mencari orang hilang di tengah laut,”ujar Henricus.

 

Demi kelancaran tugas,  tim khusus ini nantinya juga disiapkan kapal khusus ssperti jenis kapal cepat, kapal LPD, dan kapal Combien yang bisa dipakai untuk mobilitas tinggi.

 

Dikatakannya, pembentukan tim khusus ini juga dalam rangka persiapan pengamanan kegiatan IMF World Bank Annual Meeting yang akan dilakukan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018 mendatang.

 

Selain tim SFQR, lanjut mantan Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armatim Surabaya, ini nantinya juga akan dibentuk satuan pengamanan laut oleh Mabes TNI yang setidaknya nanti akan melibatkan ribuan personel dan 25 armada KRI.

 

Salah satu tugas merema yakni untuk menjaga kondisi keamanan laut saat berjalannya kegiatan IMF.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/