Menjelang hajatan IMF World Bank Annual Meeting, di Nusa Dua tanggal 8-14 Oktober 2018, Polda Bali terus memperketat pengawasan.
Salah satu fokus Polda Bali, yakni mengantisipasi gangguan terorisme.
ANDRE SULLA, Denpasar
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan mengatakan, pihaknya terus memonitor pergerakan dari sel-sel atau jaringan terorisme masuk Bali.
Bahkan, untuk mengantisipasi gangguan itu, Polda Bali membentuk tiga satuan tugas (Satgas).
Ketiga satgas, menurut Andi, meliputi Satgas Preventif yang melibatkan intel dan Binmas, Satgas Represif melibatkan Sabhara dan Pamovid, Dan Satgas Tindak yakni Dit Reskrimum.
“Ya sampai saat ini aman, namun untuk mengantisipasi segala kemungkinan, kami tetap berjaga dan memonitor pergerakan sel-sel tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut, dalam pengawasan dan pencegahan, tiga satgas ini juga akan dibackup tim densus 88.
Ia mengatakan, Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus R. Golose juga telah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk menindak tegas kepada teroris jika hendak masuk di Bali.
“Jangan salah, jika ada teroris masuk Bali maka perintahnya langsung tembak di tempat jika memungkinkan. Kapolda sudah bilang jangan ragu-ragu melakukan tindakan tegas dan terukur untuk teroris,” ujarnya.
Tak hanya, itu Kepolisian bersama TNI juga akan rutin melakukan simulasi pengamanan menjelang IMF yang selalu dibahas setiap satu minggu sekali.
“Demikian juga tindak pidana kejahatan terhadap orang lokal dan orang asing. Sel-sel penjahat-penjahat jalanan ini terus dipantau,” terangnya.
Polda Bali nantinya melakukan pengamanan sistem berbasis elektronik seperti CCTV dan sebagainya.
Adapun fokus polisi dalam Asian peserta IMF dari ancaman perilaku kriminal dan premanisme.
“Acara IMF World Bank Annual Meeting yang digelar 8-14 Oktober 2018 nanti, polisi akan memberi pengamanan ekstra di Bandara Ngurah Rai Bali sebagai pusat kedatangan delegasi.
Di tempat kegiatan, penginapan, tempat wisata, dan tempat keramaian lainnya,” tutup Andi.