27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:07 AM WIB

Tragis! Pagi Pamit Suami, Malamnya Ditemukan Mengapung Jadi Mayat

AMLAPURA—Akhir hidup tragis menimpa Ni Nengah Tunggu, 70.

 

Nenek renta asal Dusun Eka Adanyana, Tianyar ini, Jumat (15/2) sekitar pukul 18.30 ditemukan mengapung jadi mayat.

 

Kapolsek Kubu AKP Komang Surya Maryantika yang dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sabtu (16/2) mengatakan, Tunggu ditemukan tewas mengambang oleh saksi Made Putu seorang nelayan asal Dusun Eka Adanyana, Tianyar, Kubu, Karangasem di Pantai Ketapang Mas usai melaut.

 

Saat ditemukan, kondisi jasad Tunggu mengapung sekitar 30 meter dari bibir pantai.

 

Melihat ada mayat mengapung, saksi Made Putu kemudian membawa jenasah ke pinggir pantai.

 

“Saat itu saksi langsung mengevakuasi korban ke pinggir pantai karena saksi yakin kalau jenasah yang mengambang itu adalah warga sekitar,”jelas Surya Maryantika.

 

Setelah dibawa ke pinggir, saksi kemudian melaporkan penemuan jenasah tersebut kepada kelapa Desa. “Oleh Perbekel penamuan jenasah ini di laporkan ke kami di Polsek Kubu,”jelasnya.

 

Selanjutnya, usai menerima laporan, bersama perbekel, personil Polsek Kubu yang juga dibantu warga kemudian membawa jenasah tersebut ke Puskesmas Kubu II untuk dilakukan visum.

 

Lebih lanjut kata kapolsek, dari keterangan suami korban, sebelum ditemukan tewas dalam kondisi mengapung di laut. Korban kata kapolsek sempat berpamitan kepada suaminya.

 

“Menurut suami korban, korban ini memang sempat pamit ke suaminya untuk pergi ke laut. Olah sang suami diakui kondisi korban memang sedang stress karena sakit punggung  dan lutuh yang tak kunjung sembuh,”jelasnya.

 

Bahkan usai berpamitan ke pantai, dari keterangan saksi lain, yakni  Saksi Ni Nengah Ningsih, sekitar pukul 11.30 siang, korban  masih sempat dilihat saksi sedang duduk-duduk santai di pinggir pantai. “Baru petangnya korban ditemukan nelayan,”tandasnya.

 

Terkait tewasnya korban, usai dibawa ke puskesmas, kata Surya Maryantika, pihak keluarga menolak jenazah korban dilakukan otopsi.

” Pihak keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban dan menganggap kematian korban sebagai musibah (tenggelam),”terangnya sembari mengatakan jika jenazah korban sekitar pukul 20.30 langsung di bawa ke rumah duka dan kemudian dilakukan penguburan.

AMLAPURA—Akhir hidup tragis menimpa Ni Nengah Tunggu, 70.

 

Nenek renta asal Dusun Eka Adanyana, Tianyar ini, Jumat (15/2) sekitar pukul 18.30 ditemukan mengapung jadi mayat.

 

Kapolsek Kubu AKP Komang Surya Maryantika yang dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sabtu (16/2) mengatakan, Tunggu ditemukan tewas mengambang oleh saksi Made Putu seorang nelayan asal Dusun Eka Adanyana, Tianyar, Kubu, Karangasem di Pantai Ketapang Mas usai melaut.

 

Saat ditemukan, kondisi jasad Tunggu mengapung sekitar 30 meter dari bibir pantai.

 

Melihat ada mayat mengapung, saksi Made Putu kemudian membawa jenasah ke pinggir pantai.

 

“Saat itu saksi langsung mengevakuasi korban ke pinggir pantai karena saksi yakin kalau jenasah yang mengambang itu adalah warga sekitar,”jelas Surya Maryantika.

 

Setelah dibawa ke pinggir, saksi kemudian melaporkan penemuan jenasah tersebut kepada kelapa Desa. “Oleh Perbekel penamuan jenasah ini di laporkan ke kami di Polsek Kubu,”jelasnya.

 

Selanjutnya, usai menerima laporan, bersama perbekel, personil Polsek Kubu yang juga dibantu warga kemudian membawa jenasah tersebut ke Puskesmas Kubu II untuk dilakukan visum.

 

Lebih lanjut kata kapolsek, dari keterangan suami korban, sebelum ditemukan tewas dalam kondisi mengapung di laut. Korban kata kapolsek sempat berpamitan kepada suaminya.

 

“Menurut suami korban, korban ini memang sempat pamit ke suaminya untuk pergi ke laut. Olah sang suami diakui kondisi korban memang sedang stress karena sakit punggung  dan lutuh yang tak kunjung sembuh,”jelasnya.

 

Bahkan usai berpamitan ke pantai, dari keterangan saksi lain, yakni  Saksi Ni Nengah Ningsih, sekitar pukul 11.30 siang, korban  masih sempat dilihat saksi sedang duduk-duduk santai di pinggir pantai. “Baru petangnya korban ditemukan nelayan,”tandasnya.

 

Terkait tewasnya korban, usai dibawa ke puskesmas, kata Surya Maryantika, pihak keluarga menolak jenazah korban dilakukan otopsi.

” Pihak keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban dan menganggap kematian korban sebagai musibah (tenggelam),”terangnya sembari mengatakan jika jenazah korban sekitar pukul 20.30 langsung di bawa ke rumah duka dan kemudian dilakukan penguburan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/