25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:53 AM WIB

Identitas Jasad Nyangkut di Sungai Terkuak, Duh Tersingkap Fakta Miris

GIANYAR – Sempat ditemukan tersangkut di Tukad Sangsang, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, pada Sabtu malam (13/2), jasad yang membusuk akhirnya terkuak.

Senin kemarin (15/2) keluarga korban memastikan jika jasad tersebut adalah nenek berusia 86 tahun.

Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Gusti Ngurah Yudisthira mengatakan, identitas mayat tersebut berhasil diungkap setelah dilakukan penyelidikan.

Diketahui pada Rabu lalu (3/2) kepolisian menerima laporan orang hilang. Dalam laporan tersebut, pelapor Agustini Mulyani melaporkan orang tuanya, atas nama Suparjinah berusia 86 tahun menghilang.

Guna memastikan identitas korban, maka anak korban atas nama Agustini Mulyani diajak ke RSUP Sanglah Denpasar untuk melihat kondisi mayat yang ditemukan sudah dalam kondisi membusuk tersebut.

“Selanjutnya anak korban Agustini ini bersama saudaranya melihat langsung kondisi jenazah di ruang jenazah RSUP Sanglah,” ujarnya.

Setelah dicek, anak korban memastikan jika jenazah tersebut merupakan sang ibu. Petunjuk itu diperkuat dengan ciri-ciri mayat mirip dengan orang tuanya yang dilaporkan hilang.

Terutama petunjuk dari jumlah gigi yang tersisa hanya masih dua. Di bagian atas. Kemudian ada sisa rambut yang masih tersisa berwarna putih.

Petunjuk lainnya, adalah pakaian dalam yang digunakan jenazah saat ditemukan. Atas kondisi tersebut, keluarga kemudian menolak untuk dilakukan otopsi karena menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

“Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi karena sudah diikhlaskan,” jelasnya.

Menurut keluarga korban, korban Suparjinah, 86, sudah dalam keadaan linglung dan sering menghilang dari rumah.

Sehingga sebelum dilaporkan menghilang, diduga korban meninggalkan rumah kemudian menuju sungai lalu terjatuh dan meninggal dunia.

“Karena pada tubuh korban juga tidak ditemukan adanya bekas-bekas kekerasan,” terangnya. Kini jenazah korban pun telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dilakukan pemakaman.

Untuk diketahui, temuan jasad itu berawal dari kecurigaan warga Desa Lebih terkait bau di sekitaran sungai. Bau diketahui oleh warga yang mencuci pakaian di sungai.

Beberapa hari kemudian, bau kian menyengat. Akhirnya, sejumlah warga memilih menelusuri sumber bau. Sabtu malam (14/2) sekitar pukul 21.00, warga menemukan sesosok jasad nyangkut di tepi sungai.

Saat kejadian penemuan jenazah, belum ada warga yang tahu siapa sosok jasad tersebut. Petugas sempat menandai jasad dengan sebutan Mrs. X.

Jasad langsung dievakuasi oleh petugas gabungan dari kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kemudian jasad dibungkus kantong mayat dan dititipkan di Ruang Jenazah RSUP Sanglah Denpasar. 

GIANYAR – Sempat ditemukan tersangkut di Tukad Sangsang, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, pada Sabtu malam (13/2), jasad yang membusuk akhirnya terkuak.

Senin kemarin (15/2) keluarga korban memastikan jika jasad tersebut adalah nenek berusia 86 tahun.

Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Gusti Ngurah Yudisthira mengatakan, identitas mayat tersebut berhasil diungkap setelah dilakukan penyelidikan.

Diketahui pada Rabu lalu (3/2) kepolisian menerima laporan orang hilang. Dalam laporan tersebut, pelapor Agustini Mulyani melaporkan orang tuanya, atas nama Suparjinah berusia 86 tahun menghilang.

Guna memastikan identitas korban, maka anak korban atas nama Agustini Mulyani diajak ke RSUP Sanglah Denpasar untuk melihat kondisi mayat yang ditemukan sudah dalam kondisi membusuk tersebut.

“Selanjutnya anak korban Agustini ini bersama saudaranya melihat langsung kondisi jenazah di ruang jenazah RSUP Sanglah,” ujarnya.

Setelah dicek, anak korban memastikan jika jenazah tersebut merupakan sang ibu. Petunjuk itu diperkuat dengan ciri-ciri mayat mirip dengan orang tuanya yang dilaporkan hilang.

Terutama petunjuk dari jumlah gigi yang tersisa hanya masih dua. Di bagian atas. Kemudian ada sisa rambut yang masih tersisa berwarna putih.

Petunjuk lainnya, adalah pakaian dalam yang digunakan jenazah saat ditemukan. Atas kondisi tersebut, keluarga kemudian menolak untuk dilakukan otopsi karena menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

“Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi karena sudah diikhlaskan,” jelasnya.

Menurut keluarga korban, korban Suparjinah, 86, sudah dalam keadaan linglung dan sering menghilang dari rumah.

Sehingga sebelum dilaporkan menghilang, diduga korban meninggalkan rumah kemudian menuju sungai lalu terjatuh dan meninggal dunia.

“Karena pada tubuh korban juga tidak ditemukan adanya bekas-bekas kekerasan,” terangnya. Kini jenazah korban pun telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dilakukan pemakaman.

Untuk diketahui, temuan jasad itu berawal dari kecurigaan warga Desa Lebih terkait bau di sekitaran sungai. Bau diketahui oleh warga yang mencuci pakaian di sungai.

Beberapa hari kemudian, bau kian menyengat. Akhirnya, sejumlah warga memilih menelusuri sumber bau. Sabtu malam (14/2) sekitar pukul 21.00, warga menemukan sesosok jasad nyangkut di tepi sungai.

Saat kejadian penemuan jenazah, belum ada warga yang tahu siapa sosok jasad tersebut. Petugas sempat menandai jasad dengan sebutan Mrs. X.

Jasad langsung dievakuasi oleh petugas gabungan dari kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kemudian jasad dibungkus kantong mayat dan dititipkan di Ruang Jenazah RSUP Sanglah Denpasar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/