DENPASAR – Dua hari setelah kecelakaan maut di halaman pintu masuk objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), sopir bus berinisial AA belum juga menyerahkan diri.
Tidak hanya sopir bus yang melarikan diri, kernet bus pariwisata yang memuat turis Tiongkok itu ternyata juga ikut kabur.
Padahal, pihak kepolisian membutuhkan keterangan sopir dan kernet bus untuk melakukan pengembangan kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara bernama Ida Bagus Putu Adnyana alias Ajik Genjing, 47.
“Kami minta supaya sopir dan kernet agar tidak lari dari tanggung jawab. Kami imbau agar menyerahkan diri
ke pos polisi terdekat,” ujar Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol Rahmawati Ismail kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (15/4).
Ditegaskan Kompol Rahmawati, pihaknya memaklumi jika sopir dan kernet kabur saat kejadian karena takut dihakimi massa.
Namun, saat ini situasi sudah tenang. Mereka bisa segera menyerahkan diri ke kepolisian dengan aman. Mereka harus mempertanggungjawabkan atas apa yang sudah terjadi.
Ditanya apakah ada rencana menjalin kerja sama dengan bagian reserse kriminal (Reskrim) untuk melakukan pengejaran, Kompol Rahmawati menyatakan hal itu pasti dilakukan.
“Sudah, kami sudah koordinasi (dengan Reskrim),” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat siang (13/4) pukul 14.00 bus menabrak enam mobil dan dua sepeda motor.
Tabrakan karambol itu bermula ketika bus datang dari arah atas Uluwatu menuju Denpasar (selatan ke utara). Diduga rem bus blong sehingga melaju sangat kencang dan kehilangan kontrol.
Apalagi kondisi jalan menurun. Bus pertama kali menabrak sebuah sepeda motor di depan Pepito, Ungasan.
Selanjutnya menghantam enam mobil secara berturut-turut. Diawali mobil Avanza DK 502 FS lalu mobil Innova DK 1506 OP. Korban tewas bernama Ida Bagus Putu Adnyana, 47 alias Ajik Genjing.
Saat kejadian, bapak enam anak ini disambar bus dalam perjalanan pulang ke Buleleng. Ajik Genjing saat kejadian memarkir mobil pikap Daihatsu Grand Max di pinggir jalan.
Selang beberapa saat, ada bus melaju kencang dari arah selatan menghantam mobil pikap hingga bergeser beberapa meter dari posisi semula.
Nahas, Ajik Genjing yang saat itu membuka pintu dan hendak turun dari mobil tersambar bus yang tak terkontrol. Sedangkan empat orang lainnya yang duduk di belakang pikap selamat.