28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:16 AM WIB

Ditinggal Pulang, Toko Bangunan Warga Takmung Klungkung Ludes Terbakar

SEMARAPURA – I Gusti Nyoman Parwata, 62, warga Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan hanya bisa menatap tim Pemadam Kebakaran Klungkung dan Gianyar

memadamkan api yang membakar toko bangunan miliknya di Jalan Raya Koripan, Kecamatan Banjarangkan, Rabu kemarin (15/4).

Tidak jelas apa yang menyebabkan peristiwa itu bisa terjadi. Sebab sebelum ditinggal pulang, tidak ada kegiatan apapun di toko tersebut yang bisa memicu terjadinya peristiwa kebakaran.

I Gusti Nyoman Parwata saat ditemui di lokasi menuturkan, toko bangunan UD Sinar Dewata dalam kondisi kosong saat peristiwa itu terjadi.

Sebab toko tersebut hanya buka setengah hari. Sekitar pukul 12.00, dia dan pegawainya pulang ke rumahnya untuk makan dan memproduksi batako.

“Toko dalam kondisi kosong saat itu. Pintu dalam toko saya buka, pintu gerbang yang saya tutup,” terangnya.

Betapa kagetnya dia saat diberi tahu toko bangunnya kebakaran oleh salah seorang warga, Made Haris, 47 yang pada saat itu sedang berjualan di seberang tokonya.

Setelah mendapat informasi itu melalui sambungan telepon, dia langsung bergegas ke toko dan sudah melihat api membubung tinggi saat tiba di depan toko.

“Pemadam langsung datang dan melakukan pemadaman,” ujarnya. Dia mengaku tidak tahu penyebab kebakaran itu bisa terjadi.

Sebab tidak ada kabel di sumber titik api. Begitu juga tidak ada kompor di sana. Bila dupa sisa persembahyangan yang diduga sebagai penyebab kebakaran, menurutnya tidak mungkin.

Sebab persembahyangan dilakukan pagi hari, sementara dia meninggalkan toko sekitar pukul 12.00 Wita.

“Sedangkan kebakarannya terjadi sekitar pukul 14.30. Yang tugas sembahyang biasanya langsung mencabut dupanya. Jadi tidak mungkin karena dupa. Sumber kebakaran itu di depan sebelah timur,” katanya.

Dia memprediksi kerugian yang dialami akibat peristiwa tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Sebab yang terbakar cukup banyak dan bukan barang yang murah.

Seperti atap terbuat dari seng dan plastik, cat tembok, pintu dan masih banyak lagi. “Saya pasrah saja. Kalau dipikirkan terus nanti sakit. Sudah sakit nanti malah sakit,” tandasnya.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi adanya peristiwa kebakaran sekitar pukul 14.30.

Api baru bisa dipadamkan setelah berjibaku 1,5 jam. Menurutnya, api cukup sulit dipadamkan karena yang terbakar adalah produk-produk yang mengandung zat kimia.

Saking sulitnya api dipadamkan, dia mengaku sampai meminta bantuan Pemadam Gianyar untuk memadamkan api. “Kami mengerahkan 4 armada Damkar. Dan bantuan dari Gianyar 2 armada Damkar,” tandasnya.

SEMARAPURA – I Gusti Nyoman Parwata, 62, warga Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan hanya bisa menatap tim Pemadam Kebakaran Klungkung dan Gianyar

memadamkan api yang membakar toko bangunan miliknya di Jalan Raya Koripan, Kecamatan Banjarangkan, Rabu kemarin (15/4).

Tidak jelas apa yang menyebabkan peristiwa itu bisa terjadi. Sebab sebelum ditinggal pulang, tidak ada kegiatan apapun di toko tersebut yang bisa memicu terjadinya peristiwa kebakaran.

I Gusti Nyoman Parwata saat ditemui di lokasi menuturkan, toko bangunan UD Sinar Dewata dalam kondisi kosong saat peristiwa itu terjadi.

Sebab toko tersebut hanya buka setengah hari. Sekitar pukul 12.00, dia dan pegawainya pulang ke rumahnya untuk makan dan memproduksi batako.

“Toko dalam kondisi kosong saat itu. Pintu dalam toko saya buka, pintu gerbang yang saya tutup,” terangnya.

Betapa kagetnya dia saat diberi tahu toko bangunnya kebakaran oleh salah seorang warga, Made Haris, 47 yang pada saat itu sedang berjualan di seberang tokonya.

Setelah mendapat informasi itu melalui sambungan telepon, dia langsung bergegas ke toko dan sudah melihat api membubung tinggi saat tiba di depan toko.

“Pemadam langsung datang dan melakukan pemadaman,” ujarnya. Dia mengaku tidak tahu penyebab kebakaran itu bisa terjadi.

Sebab tidak ada kabel di sumber titik api. Begitu juga tidak ada kompor di sana. Bila dupa sisa persembahyangan yang diduga sebagai penyebab kebakaran, menurutnya tidak mungkin.

Sebab persembahyangan dilakukan pagi hari, sementara dia meninggalkan toko sekitar pukul 12.00 Wita.

“Sedangkan kebakarannya terjadi sekitar pukul 14.30. Yang tugas sembahyang biasanya langsung mencabut dupanya. Jadi tidak mungkin karena dupa. Sumber kebakaran itu di depan sebelah timur,” katanya.

Dia memprediksi kerugian yang dialami akibat peristiwa tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Sebab yang terbakar cukup banyak dan bukan barang yang murah.

Seperti atap terbuat dari seng dan plastik, cat tembok, pintu dan masih banyak lagi. “Saya pasrah saja. Kalau dipikirkan terus nanti sakit. Sudah sakit nanti malah sakit,” tandasnya.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, I Putu Suarta mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi adanya peristiwa kebakaran sekitar pukul 14.30.

Api baru bisa dipadamkan setelah berjibaku 1,5 jam. Menurutnya, api cukup sulit dipadamkan karena yang terbakar adalah produk-produk yang mengandung zat kimia.

Saking sulitnya api dipadamkan, dia mengaku sampai meminta bantuan Pemadam Gianyar untuk memadamkan api. “Kami mengerahkan 4 armada Damkar. Dan bantuan dari Gianyar 2 armada Damkar,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/