DENPASAR – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Buluh Indah, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Kamis kemarin (15/4)/
Mobil pick up warna hitam DK 8672 DD yang dikemudikan oleh Iwan, 44, ringsek parah setelah menghantam truk tronton L 8264 UM yang dikemudikan Erik Muhamad Ali, 44.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, sopir pick up mengalami luka lecet dan sempat di bawa ke RS Sanglah untuk mendapatkan perawatan medis.
Walaupun tidak ada korban jiwa, kejadian ini membuat heboh warga sekitar. Macet panjang tak terhindarkan di lokasi.
Tak sedikit yang mengabadikan peristiwa itu menggunakan kamera ponsel lalu diunggah ke media sosial hingga viral.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, mobil pikap berwarna hitam benar-benar hancur pada bagian depan, bahkan beberapa bagian mobil pikap menjadi serpihan dan terlihat berserakan.
Sedangkan truk tronton mengalami sedikit kerusakan pada bagian samping. Lalulintas pun kembali normal setelah tronton dan pick up di pinggirkan di pinggir jalan.
“Ya, saya tiba-tiba mendengar bunyi tabrakan yang kencang disertai teriakan warga. Setahu saya tidak ada korban jiwa.
Pengemudi pick up tidak begitu parah dan sudah dilarikan ke RS,” timpal saksi mata, Sri Murniati, 41, seorang pedagang di sekitar TKP.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Laka Polresta Denpasar Iptu Ni Luh Tiviasih melalui Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi menerangkan, kecelakaan bermula saat truk tronton melaju dari arah utara menuju selatan.
Sedangkan mobil pick up warna hitam melaju dari arah berlawanan. Setiba di TKP, pengemudi pick up mencoba untuk mendahului kendaraan yang ada di depannya.
“Karena kurang hati-hati, mobil pick up mengambil haluan terlalu kekanan melewati as jalan hingga terjadilah tabrakan.
Mobil pick up menghantam bodi sisi kanan tronton. Walaupun kecelakaan cukup parah, untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” kata Iptu Sukadi.
Walaupun demikian, kedua belah pihak memutuskan untuk berdamai dan tidak melanjutkan perkara tersebut.
Disebutkan kerugian yang dialami dari kecelakaan ini mengingat mobil pick up yang ringsek sebesar Rp 60 juta. “Ya, keduanya memilih berdamai. Diselesaikan secara kekeluargaan,” tutup Iptu Sukadi.
