DENPASAR – Ulah bidan NW yang pernah bertugas di Puskesmas Pekutatan, Jembrana memasukkan buah mentimun ke alat vital masih menjadi bahasan publik.
Tak luput di kalangan politisi Renon, DPRD Bali. “Terus terang saya ikut prihatin dengan kasus ini karena lagi-lagi
perempuan yang menjadi korban,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali Dr I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS SE MM.
Menurutnya, dalam kasus seperti ini, perempuan selalu dalam posisi terpojok. Padahal, apa yang dilakukan tidak berdiri sendiri.
Dalam kasus bidan NW, yang bersangkutan adalah korban yang diduga dilakukan pasangan kekasihnya.
Yang membuatnya bertanya-tanya, kasus-kasus seperti ini seringkali terjadi di Bali bagian barat. ““Kalau tidak salah sudah beberapa kali ada kasus, baik foto maupun video seperti ini di jembrana,” herannya.
Lalu apa tindakan Dewan? “Saya juga sudah berkoordinasi dengan KPPAD terkait ini, agar memberikan pendampingan kepada korban agar tidak depresi karena kasus ini sangat viral,” jawabnya.
“Saya juga akan berkoordinasi segera dengan P2TP2A Jembrana,” Gek Diah. Dia pun memberi saran agar anak-anak muda, baik perempuan maupun laki-laki memahami normal pergaulan.
“Jangan kebablasan. Dengan kemajuan dunia IT, kita harus bijak dalam penggunaannya dan juga medsos,” pungkasnya.