DENPASAR – Ornamen dinding di sisi barat pondasi Pasar Badung, Denpasar yang ambruk menimbulkan sejumlah pertanyaan.
Penyidik Kejari Denpasar langsung turun tangan untuk melihat bangunan tersebut pada Senin (16/12) siang.
“Saat ini masih kami cek. Nunggu dua minggu lagi hasil dari kajian, tetapi langkah awal tetap melakukan perbaikan dulu,” ujar Kasiintel Kejari Denpasar I Gusti Ngurah Agung Ary Kusuma usai melakukan penyidikan.
Dari hasil kajian tersebut, baru pihaknya akan mengetahui apakah perencanaan atau pelaksanaan yang salah.
“Atau memang ada struktur tanah karena ini berdekatan dengan sungai,” papar I Gusti Ngurah Agung Ary Kusuma.
Diketahui sebelumnya, Kadis PUPR Kota Denpasar I Nyoman Ngurah Jimmy kepada awak media mengatakan, pemeliharaan Pasar Badung berakhir pada 28 Desember.
Karena itu, kerusakan akan diperbaiki. Baik perbaikan kecil, besar, maupun kajian teknisnya untuk mengetahui kerusakannya di struktur utama atau struktur tempelan.
Gedung garapan CV. Nindya Karya itu sejatinya empat bulan setelah pemasangan ornamen Bali sudah mulai tampak retak rambut.
Bahkan, semakin hari semakin melebar. Namun, saat itu pihak pemborong mengatakan tidak apa-apa karena bagian yang retak tidak terkena struktur bangunan.
Selain ornamen yang jebol, dilaporkan adanya kerusakan lain seperti WC, basemen, dan tempat pembuangan sampah.