RadarBali.com – Terminal kedatangan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (17/11) sekitar pukul 08.30 digegerkan dengan ulah sekelompok teroris yang menyandera penumpang.
Diketahui, sebelum beraksi kelompok teroris itu berbaur dengan calon penumpang lain. Mereka berasal dari kalangan sipil dan sebagian dari oknum wartawan.
Tak lama kemudian mereka beraksi. Menembak sejumlah pengusaha muda, calon penumpang dari kalangan ibu-ibu maupun anak-anak, dan menyandera perwakilan pemerintah.
“Benar terjadi serangan sekelompok teroris. Mereka menyamar sebagai penjemput rombongan pengusaha dalam negeri. 7 luka-luka, dua masih disandera, dan 6 lainnya meninggal dunia. Saya sudah laporkan ke kapolda,” tutur anggota di lokasi kejadian.
Untuk melumpuhkan para teroris dan menyelamatkan sandera dan mengamankan calon penumpang, anggota Polda Bali langsung dikerahkan.
Tak buang waktu lama, anggota langsung melumpuhkan teroris, menyelamatkan sandera dan membawa para korban ke RS Bhayangkara.
Tenang. Aksi teroris itu hanya bagian dari simulasi bertajuk The Demonstration Bali Police Capability In Handling Made Disaster/ Terrorist Attack.
Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose usai simulasi menyatakan, untuk memberantas tidak bisa dilakukan sendiri. Harus dilakukan lintas sektoral.
“Melalui simulasi ini kami buktikan, polisi professional dalam menangani masalah teroris,” jelasnya.
Kegiatan ini, katanya, dilakukan menjelang IMF 2018, dimana pada bulan Januari sudah datang tim pengamanan IMF. “Aksi yang bagus dan professional,” puji Gubernur Bali Mangku Pastika.