29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:29 AM WIB

Bali Jadi Sasaran Teroris, Jenderal Petrus Pastikan Pulau Dewata Aman

DENPASAR – Teror bom yang menyasar Polrestabes Medan dan pengagalan pengiriman bahan bom tujuan Bali di Banyuwangi, Jawa Timur, memaksa aparat kepolisian Bali memperketat pintu masuk dan keluar Pulau Dewata.

Langkah kepolisian ini untuk memastikan Bali aman dari gangguan teror. Pasalnya, sekecil apapun gangguan teror sangat mempengaruhi pariwisata Bali.

Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose sendiri memastikan kondisi Bali aman terkendali. Justru dia membantah aksi teror yang terjadi di luar daerah ada kaitannya dengan Bali.

Baik aksi teroris yang melakukan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, maupun pengiriman bahan peledak ke Bali yang digagalkan di wilayah Banyuwangi. “Dalam kesempatan ini saya klarifikasi, Bali aman terkendali,” ujar Irjen Petrus Golose.

Seperti diberitakan, dari hasil penyelidikan, terduga teroris berinisial D mengaku sering berkomunikasi dengan seorang narapidana perkara terorisme yang mendekam di Lapas Kelas II Medan berinisial I.

D merupakan istri dari RMN, pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11) lalu.

D sering berkunjung ke Lapas Medan. D sendiri telah diamankan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri beberapa saat usai sang suami melakukan bom bunuh diri.

Polisi juga berhasil menggagalkan pengeriman bahan peledak tujuan Banyuwangi dan Bali. Bahan peledak tersebut berupa 100 detonator siap ledak beserta 5 sak potasium klorat atau serbuk bahan peledak dengan total berat 25 kilogram.

Bahan berbahaya itu diamankan dari dalam mobil Toyota Fortuner warna putih bernopol N 1892 RQ.

Mobil mewah itu dikendarai Ahmad Fauzi, 42, warga Kampung Kenanga, RT 02 RW 04 Kelurahan Kayuputih, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, diamankan saat melintas

di kawasan hutan Baluran di Jalan Raya Situbondo – Banyuwangi, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Kamis lalu (14/11). Kini Polisi masih dalami keterangan pengendara mobil tersebut. 

DENPASAR – Teror bom yang menyasar Polrestabes Medan dan pengagalan pengiriman bahan bom tujuan Bali di Banyuwangi, Jawa Timur, memaksa aparat kepolisian Bali memperketat pintu masuk dan keluar Pulau Dewata.

Langkah kepolisian ini untuk memastikan Bali aman dari gangguan teror. Pasalnya, sekecil apapun gangguan teror sangat mempengaruhi pariwisata Bali.

Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose sendiri memastikan kondisi Bali aman terkendali. Justru dia membantah aksi teror yang terjadi di luar daerah ada kaitannya dengan Bali.

Baik aksi teroris yang melakukan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, maupun pengiriman bahan peledak ke Bali yang digagalkan di wilayah Banyuwangi. “Dalam kesempatan ini saya klarifikasi, Bali aman terkendali,” ujar Irjen Petrus Golose.

Seperti diberitakan, dari hasil penyelidikan, terduga teroris berinisial D mengaku sering berkomunikasi dengan seorang narapidana perkara terorisme yang mendekam di Lapas Kelas II Medan berinisial I.

D merupakan istri dari RMN, pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11) lalu.

D sering berkunjung ke Lapas Medan. D sendiri telah diamankan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri beberapa saat usai sang suami melakukan bom bunuh diri.

Polisi juga berhasil menggagalkan pengeriman bahan peledak tujuan Banyuwangi dan Bali. Bahan peledak tersebut berupa 100 detonator siap ledak beserta 5 sak potasium klorat atau serbuk bahan peledak dengan total berat 25 kilogram.

Bahan berbahaya itu diamankan dari dalam mobil Toyota Fortuner warna putih bernopol N 1892 RQ.

Mobil mewah itu dikendarai Ahmad Fauzi, 42, warga Kampung Kenanga, RT 02 RW 04 Kelurahan Kayuputih, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, diamankan saat melintas

di kawasan hutan Baluran di Jalan Raya Situbondo – Banyuwangi, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Kamis lalu (14/11). Kini Polisi masih dalami keterangan pengendara mobil tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/