GIANYAR – Nyawa Saibudin, 32, untung belum lepas dari badan setelah dihadiahi timah panas Tim Buser Reskrim Polsek Sukawati.
Betapa tidak, saat diamankan di rumahnya di Banyuwangi, Jawa Timur, dia malah nekat melawan petugas. Timah panas pun dilayangkan aparat hingga membuatnya tumbang.
Di dunia kriminal, Saibudin tergolong pemain lama. Sebelum beraksi menyasar konter HP di Gianyar, pedagang tipat ini beberapa kali beraksi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasar catatan Unit Reskrim Polsek Sukawati, Saibudin bersama lima komplotannya beberapa kali beraksi di Banyuwangi.
“Di Banyuwangi, ada lima konter sama dibobol sama dia. Namun karena Saibudin beraksi di Gianyar, maka kami bawa kesini,” ujar Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta.
Dua konter HP di Gianyar yang dibobol pelaku masing-masing Joss Celluler di Banjar Kalah Desa Batubulan Kecamatan Sukawati.
Dia beraksi pada 9 Oktober lalu. Di konter itu dia memperoleh 4 HP beragam merek dan sudah dijual ke penadah seharga Rp 2,8 juta.
Lokasi kedua, Saibudin membobol konter HP di Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar. Di Bitera, dia memperoleh 3 unit HP yang telah dijual terpisah di Denpasar seharga total Rp 1,3 juta.
Kepada penyidik, Saibudin mengaku sudah tiga kali keluar masuk Lapas Banyuwangi. Yakni pada 2007 mendekam selama 7 bulan.
Kemudian pada 2010 mendekam selama 8 bulan dan pada 2012 mendekam 9 bulan. “Sama, semuanya karena mencuri HP. Saya waktu itu kena pasal 362 (pencurian biasa, red),” ujar Saibudin yang sudah hafal pasal kepada awak media.
Kali ini, pelaku yang sudah beristri dan punya satu anak itu mengaku dijerat pasal 363. “Itu pencurian pemberatan,” ujarnya sambil merintih menahan sakit pada bekas kakinya yang tertembak.
Mengenai seluruh aksinya itu, Saibudin mengaku hasil penjualan tipat tahu keliling di area Stadion Kapten Dipta masih kurang.
“Saya punya hutang 15 (Rp 15 juta, red). Tapi istri tidak tahu saya mencuri, malu saya sama istri,” jelasnya.
Karena mendekam di jeruji besi, Saibudin mengaku pasrah dengan keadaan keluarga kecilnya. “Mungkin nanti dibiayai sama orang tua,” tukasnya