28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:43 AM WIB

Anak 11 Tahun Tewas Keracunan Kerupuk Ikan, Polisi Ungkap Fakta Ini

SINGARAJA – Kematian anak 11 tahun, Putu Ayu Mita Sari, usai memakan kerupuk ikan buntal menyisakan duka bagi keluarga.

Mereka tak menyangka, korban meninggal dunia sebegitu cepat. Apalagi, dalam kasus ini bukan hanya Putu Ayu Mita Sari saja yang menjadi korban, tapi juga saudaranya yang lain yang bernama Ketut Alisya.

Alisya ikut mengalami keracunan dan kini masih mendapat perawatan di RSUD Buleleng. Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana mengatakan, kerupuk ikan buntal itu dibuat oleh orang tua korban Ketut Alisya.

Antara orang tua korban Alisya dan korban Putu Ayu Mita, jelas Widana, memiliki hubungan saudara kandung.

Kompol Widana menyebut kerupuk ikan buntal itu sudah dibuat pada Senin (16/11) lalu. Sebelum kedua korban mengonsumsi kerupuk itu, ada 5 orang lainnya yang sempat mengonsumsi kerupuk tersebut.

“Orang tua korban Alisya, neneknya, dan saudara-saudaranya itu sempat makan. Tidak ada reaksi apa-apa. Tapi pas korban Ayu Mita dan Alisya ini yang makan,

tiba-tiba ada reaksi keracunan. Mungkin pas di bagian yang beracun itu yang dikonsumsi,” ujar Kompol Widana kemarin.

Widana menyebut, masyarakat di Desa Pemuteran, Gerokgak terbilang sudah biasa mengonsumsi ikan buntal.

Terutama yang merantau dari Karangasem. Warga yang biasa mengonsumsi ikan buntal, sudah paham bagaimana cara mengolah ikan tersebut.

“Kemungkinan dalam kasus ini belum biasa dia mengolah ikan buntal. Belum tuntas racunnya dikeluarkan, sudah diolah. Saya sudah langsung cek TKP barusan,” imbuhnya.

Terhadap kejadian tersebut, pihak keluarga meminta agar tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Sebab keluarga sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah.

Meski demikian polisi akan tetap melakukan pengumpulan bukti dan keterangan pihak-pihak yang terkait peristiwa tersebut. 

SINGARAJA – Kematian anak 11 tahun, Putu Ayu Mita Sari, usai memakan kerupuk ikan buntal menyisakan duka bagi keluarga.

Mereka tak menyangka, korban meninggal dunia sebegitu cepat. Apalagi, dalam kasus ini bukan hanya Putu Ayu Mita Sari saja yang menjadi korban, tapi juga saudaranya yang lain yang bernama Ketut Alisya.

Alisya ikut mengalami keracunan dan kini masih mendapat perawatan di RSUD Buleleng. Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana mengatakan, kerupuk ikan buntal itu dibuat oleh orang tua korban Ketut Alisya.

Antara orang tua korban Alisya dan korban Putu Ayu Mita, jelas Widana, memiliki hubungan saudara kandung.

Kompol Widana menyebut kerupuk ikan buntal itu sudah dibuat pada Senin (16/11) lalu. Sebelum kedua korban mengonsumsi kerupuk itu, ada 5 orang lainnya yang sempat mengonsumsi kerupuk tersebut.

“Orang tua korban Alisya, neneknya, dan saudara-saudaranya itu sempat makan. Tidak ada reaksi apa-apa. Tapi pas korban Ayu Mita dan Alisya ini yang makan,

tiba-tiba ada reaksi keracunan. Mungkin pas di bagian yang beracun itu yang dikonsumsi,” ujar Kompol Widana kemarin.

Widana menyebut, masyarakat di Desa Pemuteran, Gerokgak terbilang sudah biasa mengonsumsi ikan buntal.

Terutama yang merantau dari Karangasem. Warga yang biasa mengonsumsi ikan buntal, sudah paham bagaimana cara mengolah ikan tersebut.

“Kemungkinan dalam kasus ini belum biasa dia mengolah ikan buntal. Belum tuntas racunnya dikeluarkan, sudah diolah. Saya sudah langsung cek TKP barusan,” imbuhnya.

Terhadap kejadian tersebut, pihak keluarga meminta agar tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Sebab keluarga sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah.

Meski demikian polisi akan tetap melakukan pengumpulan bukti dan keterangan pihak-pihak yang terkait peristiwa tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/