DENPASAR – Sudah hampir satu bulan, keberadaan Ryan Roth, wisatawan asal Inggris yang diduga jatuh dari tebing dekat Pura Slonding, Pecatu, Kuta Selatan belum menemukan titik terang.
Hingga kini tidak ada tanda keberadaannya sejak dia dikabarkan terjatuh ke jurang sedalam 170 meter pada Selasa (21/1) lalu.
Belakangan muncul dugaan bahwa pria berusia 39 tahun itu merekayasa kematiannya. Hal ini diperkuat dengan tidak ditemukan adanya tanda-tanda orang terjatuh ke dalam tebing.
Padahal pihak SAR dan kepolisian sudah menyisiri jurang hingga pencarian ke laut. Ryan pun belum bisa dipastikan telah tewas atau hilang ditelan lautan di dasar jurang.
Dugaan dia merekayasa kematiannya pun didukung dengan beberapa fakta. Dia sempat meninggalkan sepucuk surat untuk pacarnya di atas tebing.
Surat itu ditemukan dengan beberapa barang lain seperti handuk, helm, dan sebotol minuman beralkohol.
“Belakangan pacar Ryan yang ditulis di surat wasiatnya itu belum ditemukan juga. Anggota polisi sudah berusaha melacaknya,” terang seorang anggota polisi yang tidak mau menyebutkan namanya, Rabu (19/2).
Beberapa indikasi lainnya terkuak. Dikabarkan bahwa Ryan merupakan seorang buronan yang terjerat kasus penipuan dan beberapa kasus kriminal lainnya di Inggris.
“Kabarnya dia melarikan diri ke Bali. Mungkin dia merekayasa kematiannya dan kabur ke negara lain atau masih bersembunyi di suatu tempat di Bali,” tambah sumber.
Terkait dugaan ini, Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui pasti apakah Ryan benar lompat ke jurang atau tidak.
“Belum ada titik terang,” ujar AKP Yusak, Rabu (19/2). Terkait dugaan Ryan memalsukan kematiannya, AKP Yusak menerangkan bahwa hal itu juga belum bisa dipastikan. “Belum bisa dipastikan juga,” tandasnya.