29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:44 AM WIB

OMG! Minder dengan Saudara, Warga Marga Tabanan Tewas Bunuh Diri

TABANAN – Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri kembali terjadi di Tabanan. Seorang pemuda bernama

Ida Bagus Kresna Debby Putra, 25, warga Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, nekat mengakhiri hidupnya di kamar tidur miliknya, kemarin (18/4).

Alasan korban bunuh diri sungguh menyayat hati. Korban menyesal lahir di keluarga yang mementingkan diri sendiri. Korban merasa minder hidup dengan saudaranya sendiri.

“Aksi bunuh diri yang dilakukan pria lajang Ida Bagus Kresna Debby Putra diketahui pertama kali nenek korban AA Rai Kawi, 73,” kata Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia kemarin.

Menurut Iptu Subagia, awal mula kasus ulah pati yang dilakukan korban ketika saksi AA Rai Kawi Jumat lalu melihat korban selesai mandi.

Selanjutnya korban masuk kamar miliknya. Selanjutnya korban tak lagi keluar kamar. “Saksi sempat melihat adik korban Ida Bagus Made Dwi Dharma Putra membawakan makanan untuk korban,” paparnya.

Makanan untuk korban itu digantungkan di depan pintu kamar korban. “Namun saksi tidak mengecek keberadaan korban di dalam kamar,” imbuhnya.

Kemarin sekitar pukul 11.30 wita, nenek AA Rai Kawi mulai curiga karena makanan yang di gantung di depan pintu kamar korban tidak diambil.

Sehingga nenek korban mengecek keberadaan korban ke dalam kamar tidur. Alangkah kagetnya nenek korban melihat cucunya

Ida Bagus Kresna Debby Putra terjerat seutas tali pada leher korban yang tergantung pada langit-langit kamar di belakang pintu.

“Korban menjerat leher dengan menggunakan tali pramuka berwarna putih dengan panjang sekitar 4 meter,” terangnya.

Saat ditemukan pertama kali oleh neneknya, kondisi tubuh korban sudah kaku dan membiru. Selain itu pada kamar korban ditemukan sebuah buku harian milik korban.

Isi surat sungguh menyayat hati. “Korban menyesal lahir di keluarga ini, memiliki saudara yang tidak bertanggung jawab. Hanya mengurus diri masing masing” Dan ” Cang be sing ngidang hidup seperti tidak punya saudara”.

Atas kejadian ini saksi AA Rai Kawi menginformasikan kepada keluarga yang lain hingga banyak sanak saudara dan tetangga berdatangan ke rumah korban.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Marga untuk penanganan lebih lanjut. Berdasar hasil pemeriksaan medis, pada alat kelamin korban keluar cairan yang sudah mengering.

Kondisi mayat dari pinggang ke bawah sudah membiru. Tidak ditemukan adanya tanda- tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Tim medis memperkirakan korban sudah meninggal pada Sabtu lalu.

“Keterangan saksi dan hasil olah TKP di lapangan diduga kuat korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri

karena masalah hubungan keluarga yang tidak pernah sepaham. Korban rupanya minder dengan kehidupan saudaranya,” pungkas Iptu Subagia. 

TABANAN – Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri kembali terjadi di Tabanan. Seorang pemuda bernama

Ida Bagus Kresna Debby Putra, 25, warga Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, nekat mengakhiri hidupnya di kamar tidur miliknya, kemarin (18/4).

Alasan korban bunuh diri sungguh menyayat hati. Korban menyesal lahir di keluarga yang mementingkan diri sendiri. Korban merasa minder hidup dengan saudaranya sendiri.

“Aksi bunuh diri yang dilakukan pria lajang Ida Bagus Kresna Debby Putra diketahui pertama kali nenek korban AA Rai Kawi, 73,” kata Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia kemarin.

Menurut Iptu Subagia, awal mula kasus ulah pati yang dilakukan korban ketika saksi AA Rai Kawi Jumat lalu melihat korban selesai mandi.

Selanjutnya korban masuk kamar miliknya. Selanjutnya korban tak lagi keluar kamar. “Saksi sempat melihat adik korban Ida Bagus Made Dwi Dharma Putra membawakan makanan untuk korban,” paparnya.

Makanan untuk korban itu digantungkan di depan pintu kamar korban. “Namun saksi tidak mengecek keberadaan korban di dalam kamar,” imbuhnya.

Kemarin sekitar pukul 11.30 wita, nenek AA Rai Kawi mulai curiga karena makanan yang di gantung di depan pintu kamar korban tidak diambil.

Sehingga nenek korban mengecek keberadaan korban ke dalam kamar tidur. Alangkah kagetnya nenek korban melihat cucunya

Ida Bagus Kresna Debby Putra terjerat seutas tali pada leher korban yang tergantung pada langit-langit kamar di belakang pintu.

“Korban menjerat leher dengan menggunakan tali pramuka berwarna putih dengan panjang sekitar 4 meter,” terangnya.

Saat ditemukan pertama kali oleh neneknya, kondisi tubuh korban sudah kaku dan membiru. Selain itu pada kamar korban ditemukan sebuah buku harian milik korban.

Isi surat sungguh menyayat hati. “Korban menyesal lahir di keluarga ini, memiliki saudara yang tidak bertanggung jawab. Hanya mengurus diri masing masing” Dan ” Cang be sing ngidang hidup seperti tidak punya saudara”.

Atas kejadian ini saksi AA Rai Kawi menginformasikan kepada keluarga yang lain hingga banyak sanak saudara dan tetangga berdatangan ke rumah korban.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Marga untuk penanganan lebih lanjut. Berdasar hasil pemeriksaan medis, pada alat kelamin korban keluar cairan yang sudah mengering.

Kondisi mayat dari pinggang ke bawah sudah membiru. Tidak ditemukan adanya tanda- tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Tim medis memperkirakan korban sudah meninggal pada Sabtu lalu.

“Keterangan saksi dan hasil olah TKP di lapangan diduga kuat korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri

karena masalah hubungan keluarga yang tidak pernah sepaham. Korban rupanya minder dengan kehidupan saudaranya,” pungkas Iptu Subagia. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/