26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 4:19 AM WIB

Tewas dengan Baju Sekolah, Jenazah Pelajar SMK Dikerek dengan Crane

TABANAN – Tim gabungan bergerak cepat setelah mendapat informasi ada seorang pelajar SMK berinisial Made E nekat terjun dari jembatan Titi Gantung setinggi 200 meter, Senin malam lalu.

Tim gabungan berusaha menyelamatkan nyawa pelajar 17 tahun itu. Namun, sesampai di TKP, korban ditemukan tewas mengenaskan.

Tim gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas Bali, BPBD Tabanan, dan aparat kepolisian Polsek Marga menemukan korban tewas dengan posisi telungkup menggunakan seragam sekolah.

Korban mengalami luka pada bagian kedua telinga dengan mengeluarkan darah dan mulut. Luka pada siku dan pergelangan tangan patah, lebam pada pinggang kanan, patah pada pinggang kanan, lecet pada betis kiri, dan muka membengkak.

“Korban dievakuasi dari bawah jembatan setinggi 200 meter sekitar pukul 21.00 Wita,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika.

Proses evakuasi terkendala medan yang curam dan lokasi kejadian yang gelap gulita. “Medannya berat untuk melakukan evakuasi manual, sehingga kami meminta bantuan ke Basarnas Bali,” papar Trisna Widiatmika.

Sembari menunggu alat, tim gabungan langsung turun ke lokasi mencari keberadaan korban Made E. Korban ditemukan di pinggir jembatan bukan ditengah sungai.

Selanjutnya jenazah Made E dimasukkan ke kantong jenazah kemudian dievakuasi menggunakan alat berat crane. Jenazah dinaikkan dengan cara dikerek.

Jenazah berhasil diangkat sekitar pukul 24.30 wita. Selanjutnya jenazah Made E langsung dikirim ke Rumah Sakit Mangusada, Badung.

“Alat berat crane Polda Bali digunakan untuk mengevakuasi korban dari bawah jembatan,” pungkas Trisna.

TABANAN – Tim gabungan bergerak cepat setelah mendapat informasi ada seorang pelajar SMK berinisial Made E nekat terjun dari jembatan Titi Gantung setinggi 200 meter, Senin malam lalu.

Tim gabungan berusaha menyelamatkan nyawa pelajar 17 tahun itu. Namun, sesampai di TKP, korban ditemukan tewas mengenaskan.

Tim gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas Bali, BPBD Tabanan, dan aparat kepolisian Polsek Marga menemukan korban tewas dengan posisi telungkup menggunakan seragam sekolah.

Korban mengalami luka pada bagian kedua telinga dengan mengeluarkan darah dan mulut. Luka pada siku dan pergelangan tangan patah, lebam pada pinggang kanan, patah pada pinggang kanan, lecet pada betis kiri, dan muka membengkak.

“Korban dievakuasi dari bawah jembatan setinggi 200 meter sekitar pukul 21.00 Wita,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika.

Proses evakuasi terkendala medan yang curam dan lokasi kejadian yang gelap gulita. “Medannya berat untuk melakukan evakuasi manual, sehingga kami meminta bantuan ke Basarnas Bali,” papar Trisna Widiatmika.

Sembari menunggu alat, tim gabungan langsung turun ke lokasi mencari keberadaan korban Made E. Korban ditemukan di pinggir jembatan bukan ditengah sungai.

Selanjutnya jenazah Made E dimasukkan ke kantong jenazah kemudian dievakuasi menggunakan alat berat crane. Jenazah dinaikkan dengan cara dikerek.

Jenazah berhasil diangkat sekitar pukul 24.30 wita. Selanjutnya jenazah Made E langsung dikirim ke Rumah Sakit Mangusada, Badung.

“Alat berat crane Polda Bali digunakan untuk mengevakuasi korban dari bawah jembatan,” pungkas Trisna.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/