AMLAPURA – Tim SAR akhirnya memutuskan menghentikan operasi SAR untuk melakukan pencarian I Gede Surya Risuana alias Surya,
peneliti bawah laut perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali yang hilang diduga terseret arus pada Sabtu (12/12) di perairan Gili Tepekong, Manggis, Karangasem, Bali.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiyadnyana pada pertemuan evaluasi upaya pencarian menjelaskan,
Tim SAR Gabungan telah melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap Surya selama 7 hari menyisir area laut, udara, dan darat sejak hari H kejadian.
Berdasar UU Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan No.29/2014, operasi pencarian dihentikan setelah jangka waktu tujuh hari tidak ada tanda-tanda target ditemukan.
“Seluruh informasi dari berbagai pihak tentang kemungkinan area pencarian telah kami tindaklanjuti. Kami terus berkomunikasi dan koordinasi juga melibatkan berbagai pihak
seperti masyarakat, nelayan dan kelompok relawan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari semua pihak terhadap misi kemanusiaan ini,” ujar I Gusti Ngurah Eka Wiyadnyana.
Mewakili keluarga, paman Surya, I Made Sudarsana, turut mengapresiasi seluruh pihak yang telah mengerahkan semua fasilitas serta sumber daya dalam upaya pencarian kerabatnya.
“Semoga amal baik saudara-saudara mendapat karma yang setimpal. Kita di sini sudah punya optimisme dan keyakinan yang sama, namun Tuhan pula yang akan menentukan.
Pesan kami, agar rekan-rekan peneliti meneruskan semangat Surya untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan,” papar I Made Sudarsana.
Tim Peneliti Gabungan dan Yayasan WWF Indonesia bersama dengan keluarga Surya berencana akan melanjutkan pencarian mandiri hingga hari kesembilan, Minggu besok (20/12) di bawah koordinasi Basarnas.
Harapannya masyarakat khususnya yang berkegiatan di perairan/laut berkenan menyampaikan informasi ataupun membantu
memantau jika terlihat adanya kemungkinan keberadaan Surya, agar dapat segera menghubungi pihak yang berkepentingan.