NEGARA- Penebasan yang dilakukan Mukarom, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terhadap Bendesa Adat Yehkuning Nengah Wartono di lokasi latihan makepung di sirkuit makepung Desa Delodberawah, Kecamatan Mendoyo, diharapkan menjadi perhatian dari warga terutama yang memiliki anggota keluarga sakit jiwa.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan, selama ini pihaknya sering melakukan penanganan orang sakit jiwa ketika meresahkan keluarga dan lingkungan sekitar. Setiap ada penanganan, berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan dinas sosial untuk penanganannya.
Mengenai ODGJ yang diketahui identitas dan keluarganya merupakan asal Jembrana, maka penanganan oleh dinas kesehatan. Tetapi jika ODGJ tidak diketahui identitasnya atau terlantar, maka penanganan oleh dinas sosial. “Kalau mengenai ODGJ, kami tugasnya membantu mengamakan,” jelasnya.
Menurutnya, keluarga harus rutin membawa anggota keluarga yang ODGJ ke puskesmas atau fasilitas kesehatan yang ada untuk mendapat obat. Namun yang sering terjadi keluarganya tidak merujuk dan mendapat obat karena merasa keluarganya yang ODGJ menganggap sudah sembuh sehingga tidak mendapat obat yang akhirnya kambuh lagi. Pihaknya menghimbau warga yang memiliki keluarga ODGJ agar rutin membawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapat obat.
“Terpenting kedisiplinan keluarga dari ODGJ agar rutin mendapat obat, tidak abai dan menjaga anggota keluarganya agar tidak sampai melakukan tindakan diluar batas,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Bendesa Adat Yehkuning Nengah Wartono, 64, ditebas sabit oleh Mukarom, 55, yang mengalami gangguan jiwa. Kejadiannya di sirkuit makepung Desa Delodberawah.
Penebasan terjadi sekitar pukul 9.30 WITA, korban ditebas pada bagian lengan kiri hingga menyebabkan luka terbuka hingga menyebabkan mendapat 14 jahitan.