29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 20:03 PM WIB

TERUNGKAP! Bos Panti Asuhan Cabuli 9 Anak Asuh Sejak Dua Tahun Lalu

SINGARAJA – Sejumlah anak asuh yang diduga menjadi korban pencabulan di salah satu yayasan panti asuhan di Kecamatan Gerokgak, hingga kini masih butuh pendampingan.

Sebab para korban kondisi psikisnya masih terguncang. Meski kasus itu disebut telah terjadi cukup lama.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum pimpinan yayasan berinisial K itu, sudah terjadi cukup lama.

Konon aksi pencabulan itu sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Korban yang dicabuli pun bukan hanya satu atau dua orang. Namun disebut-sebut mencapai 9 orang.

Beberapa di antaranya sudah keluar dari yayasan tersebut. Asal tahu saja, pola asuh di panti asuhan itu terbagi dua. Pola pertama yakni asuhan di dalam panti.

Ada 15 orang yang diasuh dalam panti. Selain itu ada pula pola asuh luar panti. Untuk pola ini, ada 18 orang anak yang diasuh.

Nah, korban pencabulan ini bukan hanya anak-anak yang menjalani asuhan di dalam panti. Ada juga anak-anak yang diasuh di luar panti. Ada pula sejumlah anak yang kini telah keluar dari panti.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng, kini tengah melakukan pendampingan terhadap para anak asuh yang menjadi korban.

Hanya saja kini P2TP2A Buleleng baru bisa melakukan pendampingan pada 3 orang anak asuh. “Ada yang diasuh di dalam panti, ada yang diasuh di luar panti,

dan ada juga yang sudah keluar dari panti. Kami masih melacak anak-anak yang lain, sehingga bisa kami dampingi. Sebab kejadiannya kan sudah lama,” kata Ketua P2TP2A Buleleng Made Wibawa.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum pimpinan yayasan panti asuhan di Buleleng dipolisikan. Oknum berinisial K itu diduga melakukan aksi pencabulan terhadap anak asuhnya di panti.

Tak tanggung-tanggung, diduga ada 9 orang anak asuh yang menjadi korban. Akibatnya korban kini mengalami trauma psikis dan harus diungsikan di sebuah rumah aman.

SINGARAJA – Sejumlah anak asuh yang diduga menjadi korban pencabulan di salah satu yayasan panti asuhan di Kecamatan Gerokgak, hingga kini masih butuh pendampingan.

Sebab para korban kondisi psikisnya masih terguncang. Meski kasus itu disebut telah terjadi cukup lama.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum pimpinan yayasan berinisial K itu, sudah terjadi cukup lama.

Konon aksi pencabulan itu sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Korban yang dicabuli pun bukan hanya satu atau dua orang. Namun disebut-sebut mencapai 9 orang.

Beberapa di antaranya sudah keluar dari yayasan tersebut. Asal tahu saja, pola asuh di panti asuhan itu terbagi dua. Pola pertama yakni asuhan di dalam panti.

Ada 15 orang yang diasuh dalam panti. Selain itu ada pula pola asuh luar panti. Untuk pola ini, ada 18 orang anak yang diasuh.

Nah, korban pencabulan ini bukan hanya anak-anak yang menjalani asuhan di dalam panti. Ada juga anak-anak yang diasuh di luar panti. Ada pula sejumlah anak yang kini telah keluar dari panti.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng, kini tengah melakukan pendampingan terhadap para anak asuh yang menjadi korban.

Hanya saja kini P2TP2A Buleleng baru bisa melakukan pendampingan pada 3 orang anak asuh. “Ada yang diasuh di dalam panti, ada yang diasuh di luar panti,

dan ada juga yang sudah keluar dari panti. Kami masih melacak anak-anak yang lain, sehingga bisa kami dampingi. Sebab kejadiannya kan sudah lama,” kata Ketua P2TP2A Buleleng Made Wibawa.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum pimpinan yayasan panti asuhan di Buleleng dipolisikan. Oknum berinisial K itu diduga melakukan aksi pencabulan terhadap anak asuhnya di panti.

Tak tanggung-tanggung, diduga ada 9 orang anak asuh yang menjadi korban. Akibatnya korban kini mengalami trauma psikis dan harus diungsikan di sebuah rumah aman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/