26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:04 AM WIB

TERKUAK! Oknum Polisi Pemeras Turis Jepang Itu Anggota Polres Jembrana

DENPASAR – Beredarnya video seorang turis Jepang yang diduga diperas oknum polisi di Bali yang diunggah akun Youtube Style Kenji, mencoreng citra kepolisian Polda Bali.

Apalagi, video yang memperlihatkan oknum anggota polisi meminta uang Rp 1 juta dari seorang turis yang tengah berlibur ke Bali itu, viral di media sosial.

Berdasar penelusuran, oknum anggota kepolisian itu merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Jembrana, bukan Satuan Lalu Lintas.

Fakta itu diakui Kapolres Jembrana, Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa. Menurut AKBP Ketut Gede Adi Wibawa, pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait kronologi kejadian itu.

Sementara terkait kapan dan dimana kejadian tersebut berlangsung, pihaknya masih melakukan pengembangan.

“Masih kami cek. Nanti kami kasih tahu informasi berikutnya. Memang itu anggota kami, tapi kejadiannya sudah lama. Belum pasti tahunnya. Kalau kita lihat postingannya tahun 2019,” kata AKBP Adi Wibawa, Kamis (20/8).

Diberitakan sebelumnya, tengah viral di media sosial You Tube seorang turis Jepang diduga diperas oleh oknum polisi di Bali.

Terlihat pada baju dinas yang dikenakannya oknum itu bernama MD Windia dari unit Sabhara. Namun, belum diketahui pasti dimana lokasi kejadiannya.

Video berdurasi 3 menit 16 detik ini diunggah oleh akun You Tube bernama Style Kenji pada 30 Desember 2019 lalu.

Dalam video itu tampak sepeda motor bernomor polisi DK 3762 FO yang dikendarai oleh sang perekam yang mengaku berasal dari Jepang itu diberhentikan oleh oknum polisi. 

Lalu oknum itu mulai memeriksa kelengkapan surat motor WNA tersebut. Lantas oknum tersebut mengatakan bahwa lampu motor sang pengendara tidak menyala sehingga dia harus dikenai penalti. 

Dalam bahasa Inggris, oknum itu kemudian berjanji akan membantu WNA itu. Dia lalu meminta uang sebesar Rp.1 juta sebagai uang penalti.

Dalam video itu, tampak rekan dari oknum polisi itu juga ikut mengamati proses itu tanpa berkata apa-apa.

Oknum itu pun mulai memberikan penjelasan dan meminta uang. Awalnya, WNA itu memberikan uang Rp.100.000, namun oleh oknum polisi itu kembali menegaskan bahwa dia meminta Rp.1 juta.

Selang beberapa lama, pengendara itu pun hanya mampu memberikan uang sebesar Rp.900.000. 

Setelah menerima uang, oknum itu mulai menghitung jumlahnya dan terhitung Rp.900 ribu. Dia pun mengatakan bahwa jumlah itu sudah cukup dari permintaan awal yang senilai rp.1 juta. 

DENPASAR – Beredarnya video seorang turis Jepang yang diduga diperas oknum polisi di Bali yang diunggah akun Youtube Style Kenji, mencoreng citra kepolisian Polda Bali.

Apalagi, video yang memperlihatkan oknum anggota polisi meminta uang Rp 1 juta dari seorang turis yang tengah berlibur ke Bali itu, viral di media sosial.

Berdasar penelusuran, oknum anggota kepolisian itu merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Jembrana, bukan Satuan Lalu Lintas.

Fakta itu diakui Kapolres Jembrana, Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa. Menurut AKBP Ketut Gede Adi Wibawa, pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait kronologi kejadian itu.

Sementara terkait kapan dan dimana kejadian tersebut berlangsung, pihaknya masih melakukan pengembangan.

“Masih kami cek. Nanti kami kasih tahu informasi berikutnya. Memang itu anggota kami, tapi kejadiannya sudah lama. Belum pasti tahunnya. Kalau kita lihat postingannya tahun 2019,” kata AKBP Adi Wibawa, Kamis (20/8).

Diberitakan sebelumnya, tengah viral di media sosial You Tube seorang turis Jepang diduga diperas oleh oknum polisi di Bali.

Terlihat pada baju dinas yang dikenakannya oknum itu bernama MD Windia dari unit Sabhara. Namun, belum diketahui pasti dimana lokasi kejadiannya.

Video berdurasi 3 menit 16 detik ini diunggah oleh akun You Tube bernama Style Kenji pada 30 Desember 2019 lalu.

Dalam video itu tampak sepeda motor bernomor polisi DK 3762 FO yang dikendarai oleh sang perekam yang mengaku berasal dari Jepang itu diberhentikan oleh oknum polisi. 

Lalu oknum itu mulai memeriksa kelengkapan surat motor WNA tersebut. Lantas oknum tersebut mengatakan bahwa lampu motor sang pengendara tidak menyala sehingga dia harus dikenai penalti. 

Dalam bahasa Inggris, oknum itu kemudian berjanji akan membantu WNA itu. Dia lalu meminta uang sebesar Rp.1 juta sebagai uang penalti.

Dalam video itu, tampak rekan dari oknum polisi itu juga ikut mengamati proses itu tanpa berkata apa-apa.

Oknum itu pun mulai memberikan penjelasan dan meminta uang. Awalnya, WNA itu memberikan uang Rp.100.000, namun oleh oknum polisi itu kembali menegaskan bahwa dia meminta Rp.1 juta.

Selang beberapa lama, pengendara itu pun hanya mampu memberikan uang sebesar Rp.900.000. 

Setelah menerima uang, oknum itu mulai menghitung jumlahnya dan terhitung Rp.900 ribu. Dia pun mengatakan bahwa jumlah itu sudah cukup dari permintaan awal yang senilai rp.1 juta. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/