DENPASAR-Sudah hampir sebulan, kasus pencurian puluhan penyu di kawasan konservasi Serangan, Denpasar Selatan tak kunjung terungkap.
Belum berhasilnya polisi mengungkap kasus pencurian penyu ini, karena selain minim alat bukti, petugas juga terkendala saksi karena pencurian dilakukan dini hari.
Seperti diakui Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya,. Dikonfirmasi, Rabu (20/11), ia tak menampik dengan munculnya sejumlah kendala itu.
“Sampai saat ini kami minim alat bukti. Saksi juga sama sekali kami tak punya. karena kejadiannya dinihari,” kata Wirajaya, Rabu (20/11).
Selain itu, imbuh Wirajaya, di lokasi jalur keluar dan masuk lokasi kejadian juga minim CCTV. Sehingga polisi kesulitan mengecek dari mana datangnya dan kemana kaburnya si pelaku usai beraksi.
Terkait apakah terduga pelakunya adalah oknum WNA, Wirajaya mengatakan bahwa hal itu belum bisa dipastikan. Meskipun dari kamera CCTV di lokasi kejadian ciri terduga pelaku mirip orang asing.
“Kita tak boleh berasumsi sebelum pelaku tertangkap,” ujarnya.
Meskipun kesulitan menangkap pelaku karena minim petunjuk, Wirajaya mengaku bahwa kepolisian Polsek Denpasar Selatan akan terus melakukan upaya untuk mengungkap kasus ini.
“Saya tidak akan menutup kasus ini selama pelakunya belum ditangkap, kami tetap kembangkan,” tandasnya.
Seperti diketahui, peristiwa pencurian ini sendiri terjadi pada Senin (21/10) sekitat pukul 03.00 lalu.
Seorang pria yang diduga WNA mengenakan kaos hitam dan celana panjang masuk ke dalam kawasan konservasi.
Dia kemudian mencuri sebanyak 9 ekor penyu dan 15 tukik (anak penyu). Penyu yang hilang tersebut berjenis penyu hijau, penyu lekang, dan penyu sisik dengan ukuran beragam.
(