28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:18 PM WIB

OMG! Begini Kronologis Bapak-Anak di Bangli Tebas Korban Versi Polisi

BANGLI – Darah muncrat di Warung Men Kadi, di Banjar Ulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Jumat (18/12) petang pukul 17.30 Wita.

Nengah Sudiatmika alias Mangku Sudi, 40, dan Jro Anjamara, 42, ditebas pasangan bapak anak, Ketut Sendili, 53, dan Adi Santoso, 22, hingga sekarat.

Karena luka yang dialami korban cukup parah, kedua korban dirujuk RSU Bangli ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk memperoleh penanganan intensif.

Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan membenarkan kejadian mengerikan itu. “Kedua korban masih bersaudara. Korban dengan pelaku bahkan masih ada hubungan keluarga,” ujar AKBP Dhana Aryawan kemarin.

Sebelum kejadian berdarah itu, pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 kedua korban datang ke rumah Ketut Sendili.

Saat itu keduanya hanya bertemu dengan Adi Santoso, sedangkan Sendili masih berada di kandang sapi miliknya.

Karena tak bertemu, kedua korban memutuskan pulang. Sekitar pukul 17.00, kedua korban kembali mendatangi rumah terduga pelaku dan bertemu dengan Ketut Sendili.

Saat itu sempat terjadi pandang-pandangan kemudian terjadi perselisihan antara kedua korban dengan pelaku Ketut Sendili.

Melihat perselisihan antara kedua korban dengan ayahnya, pelaku Adi Santoso pun bergegas mengambil pedang. Di lokasi kejadian, pelaku langsung menebas kedua korban.

“Perkembangan sementara hasil konfrontir bapak dan anaknya, bahwa pelaku penganiayaan hanya dilakukan oleh anaknya saja atas nama Adi Santoso,” ungkap AKBP Agung Dhana.

Dugaan sementara, motif kejahatan karena dendam lama. Sekitar 25 tahun yang lalu pelaku juga sempat meracuni ayam milik orangtua korban.

“Keterangan ini berasal dari hasil interogasi bapak anak. Belum dicek silang kepada saksi dan korban,” pungkasnya.

BANGLI – Darah muncrat di Warung Men Kadi, di Banjar Ulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Jumat (18/12) petang pukul 17.30 Wita.

Nengah Sudiatmika alias Mangku Sudi, 40, dan Jro Anjamara, 42, ditebas pasangan bapak anak, Ketut Sendili, 53, dan Adi Santoso, 22, hingga sekarat.

Karena luka yang dialami korban cukup parah, kedua korban dirujuk RSU Bangli ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk memperoleh penanganan intensif.

Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan membenarkan kejadian mengerikan itu. “Kedua korban masih bersaudara. Korban dengan pelaku bahkan masih ada hubungan keluarga,” ujar AKBP Dhana Aryawan kemarin.

Sebelum kejadian berdarah itu, pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 kedua korban datang ke rumah Ketut Sendili.

Saat itu keduanya hanya bertemu dengan Adi Santoso, sedangkan Sendili masih berada di kandang sapi miliknya.

Karena tak bertemu, kedua korban memutuskan pulang. Sekitar pukul 17.00, kedua korban kembali mendatangi rumah terduga pelaku dan bertemu dengan Ketut Sendili.

Saat itu sempat terjadi pandang-pandangan kemudian terjadi perselisihan antara kedua korban dengan pelaku Ketut Sendili.

Melihat perselisihan antara kedua korban dengan ayahnya, pelaku Adi Santoso pun bergegas mengambil pedang. Di lokasi kejadian, pelaku langsung menebas kedua korban.

“Perkembangan sementara hasil konfrontir bapak dan anaknya, bahwa pelaku penganiayaan hanya dilakukan oleh anaknya saja atas nama Adi Santoso,” ungkap AKBP Agung Dhana.

Dugaan sementara, motif kejahatan karena dendam lama. Sekitar 25 tahun yang lalu pelaku juga sempat meracuni ayam milik orangtua korban.

“Keterangan ini berasal dari hasil interogasi bapak anak. Belum dicek silang kepada saksi dan korban,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/