UBUD – Situasi kurang nyaman terjadi saat perayaan hari suci Galungan pada Rabu lalu (19/2).
Sarana banten penjor di sepanjang Gang Emas, Banjar Mas, Desa Sayan Kecamatan Ubud yang belum usai dihaturkan mendadak dicuri orang tak dikenal.
Tercatat ada 15 banten penjor raib.
Menurut warga Gang Emas, I Wayan Darmanta, sebelum perayaan Galungan warga menempatkan banten penjor di sanggah penjor.
Belum sempat dihaturkan atau disembahyangi, ternyata banten yang berisi buah dan uang sesari raib dari tempatnya.
“Sepanjang gang ini semuanya hilang bantennya. Ada yang berisi buah-buahan, jajan, dan sesari uang Rp 2 ribuan hilang dicuri, cuma tinggal tebasan (jahitan dari daun, red) saja,” ujarnya.
Situasi saat Galungan pun sempat mengecewakan warga yang kehilangan itu. “Ya jelas kecewa, kami mau haturkan, ternyata hilang. Jengkel sekali, kan itu untuk dihaturkan,” keluhnya.
Akhirnya, saat itu, beberapa warga yang masih punya bahan banten membuat ulang banten penjor.
Warga menduga pencurinya adalah buruh proyek yang kerap lalu lalang di sepanjang gang tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa menuduh sembarangan siapa saja buruh proyek yang mencuri.
“Kalau lungsuran atau sudah katur dan mereka bilang baik-baik minta ya tidak masalah, pasti akan dikasih. Yang jadi masalah itu diambil tanpa minta izin dan parahnya ada yang belum katur,” tegasnya.
Sementara itu, Kelihan Dinas Banjar Mas, Kadek Dwi Putra Yoga mendata ada 15 penjor kehilangan banten saat Galungan.
“Untuk pastinya kami akan data dulu, dan pastinya akan dikoordinasikam dengan pecalang agar dibicarakan.
Selain itu warga yang seandainya memergoki kejadian tersebut nantinya supaya tidak melakukan hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.