25.9 C
Jakarta
25 April 2024, 3:19 AM WIB

Cegah Skimming, BI Dorong Kartu ATM Menggunakan Chip

DENPASAR – Kasus kejahatan perbankan yang dilakukan beberapa warga asing dengan cara mencuri informasi kartu kredit atau

ATM dengan cara menyalin informasi pada strip magnetic atau yang lebih dikenal dengan istilah skimming menjadi perhatian publik.

Bali yang diduga menjadi salah satu wilayah yang menjadi sasaran aksi kejahatan. Hanya saja, hingga saat ini Bank Indonesia (BI) wilayah Bali mengaku belum menerima laporan korban skimming.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Causa Iman Karana mengatakan, untuk memastikan  sistem pembayaran aman,

andal dan efisien dan selalu hati-hati ketika melakukan transaksi non tunai agar terhindar dari berbagai kejahatan salah satunya skimming.

Selain selalu menjaga kerahasiaan nomor PIN dan juga memilih lokasi ATM yang aman. Hal yang terpenting dilakukan yakni mengganti kartu magnetic strip menjadi kartu chip. 

Chip tersebut memiliki PIN. Saat bertransaksi menggunakan kartu yang memiliki chip, mesin pemrosesnya disebut dengan Point of Sale (POS) terminal.

Setiap transaksi kartu yang menggunakan chip akan menghasilkan cryptogram atau rangakaian yang berbeda sehingga kejahatan skimming terhadap data dalam kartu sulit dilakukan.

“Bisa mengganti ke masing-masing bank,” ujarnya. Disinggung mengenai korban skimming di Bali, dia menjelaskan hingga saat ini belum ada laporan kepada pihak BI.

”Nggak tau di masing-masing bank,” terangnya. Sementara itu, Vice Presiden Bali Consumer Card BCA Wirya Setiawan  mengungkapkan ia menargetkan penggunaan chip pada semua jenis kartu saat ini dalam proses migrasi.

“Untuk kartu sudah semua menggunakan chip, kalau debit masih proses,” katanya.Diakui sejauh ini belum ada adua nasabah di Bali tentang korban skimming. Dia berharap, hal tersebut tidak sampai terjadi.

DENPASAR – Kasus kejahatan perbankan yang dilakukan beberapa warga asing dengan cara mencuri informasi kartu kredit atau

ATM dengan cara menyalin informasi pada strip magnetic atau yang lebih dikenal dengan istilah skimming menjadi perhatian publik.

Bali yang diduga menjadi salah satu wilayah yang menjadi sasaran aksi kejahatan. Hanya saja, hingga saat ini Bank Indonesia (BI) wilayah Bali mengaku belum menerima laporan korban skimming.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Causa Iman Karana mengatakan, untuk memastikan  sistem pembayaran aman,

andal dan efisien dan selalu hati-hati ketika melakukan transaksi non tunai agar terhindar dari berbagai kejahatan salah satunya skimming.

Selain selalu menjaga kerahasiaan nomor PIN dan juga memilih lokasi ATM yang aman. Hal yang terpenting dilakukan yakni mengganti kartu magnetic strip menjadi kartu chip. 

Chip tersebut memiliki PIN. Saat bertransaksi menggunakan kartu yang memiliki chip, mesin pemrosesnya disebut dengan Point of Sale (POS) terminal.

Setiap transaksi kartu yang menggunakan chip akan menghasilkan cryptogram atau rangakaian yang berbeda sehingga kejahatan skimming terhadap data dalam kartu sulit dilakukan.

“Bisa mengganti ke masing-masing bank,” ujarnya. Disinggung mengenai korban skimming di Bali, dia menjelaskan hingga saat ini belum ada laporan kepada pihak BI.

”Nggak tau di masing-masing bank,” terangnya. Sementara itu, Vice Presiden Bali Consumer Card BCA Wirya Setiawan  mengungkapkan ia menargetkan penggunaan chip pada semua jenis kartu saat ini dalam proses migrasi.

“Untuk kartu sudah semua menggunakan chip, kalau debit masih proses,” katanya.Diakui sejauh ini belum ada adua nasabah di Bali tentang korban skimming. Dia berharap, hal tersebut tidak sampai terjadi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/