31.9 C
Jakarta
26 April 2024, 18:25 PM WIB

Kejahatan Skimming Merajalela, Polresta Pelototi ATM di Denpasar

DENPASAR – Aksi kejahatan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bermodus skimming masih menghantui dunia perbankan. 

Termasuk Bali. Khususnya Kota Denpasar dan Kuta. Yang terbaru, khususnya di Bali beredar selebaran berisi data sejumlah tempat ATM yang diduga terindikasi dipasangi alat skimming.

Sayangnya  pihak Kepolisian Daerah Bali juga terkesan enggan berkomentar banyak terkait beredarnya selebaran elektronik lewat medsos  tersebut.

Yang pasti, kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo,  sampai saat ini Polresta Denpasar terus memantau sejumlah ATM si wilayah hukumnya.

Ini menurutnya untuk mempersempit aksi pelaku skimming tersebut. “Kami tidak ada menyebarkan data sejumlah ATM yang di pasang alat skimming.

Coba dicek ke Polda dulu, takutnya itu hoax (berita bohong). Sebab semua ATM terus dipantau, tidak ada data pemetaan ATM-ATM seperti yang dimaksud,” papar perwira melati tiga ini.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan petugas dari Cyber Crime Polda Bali. Ini terkait beredarnya selebaran data skimming ATM itu.

Hingga kemarin malam setelah dilakukan cross check, selebaran itu diduga hoax dan tidak memiliki dasar.

Pasalnya, unit cyber juga menampik adanya selebaran yang menunjukkan lokasi atau titik-titik ATM yang terindikasi dipasangi peranti skimming.

“Jadi selebaran itu diduga hoax dan masih ditelusuri pihak yang menyebarkannya,” tutur Kombes Hengky, sewaktu dikonfirmasi.

Perwira melati tiga di pundak ini dalam keterangannya tak menampik modus ini terjadi di Bali. Aksi skimming benar ada.

Namun, imbuhnya, di Bali sudah beberapa kali terungkap dan diamankan beberapa pelakunya. Antara lain berkewarganegaraan Turki.

Diduga masih ada jaringan lain yang masih ditelusuri Polda Bali, masyarakat diminta untuk berhati-hati.  Dalam melakukan transaksi melalui ATM.

Apalagi, Bali adalah daerah wisata. Sehingga menjadi sasaran empuk dari pelaku kejahatan skimming tersebut. “Jadi, saya berharap kepada seluruh masyarakat agar lebih hat-hati dalam bertransaksi,” sarannya. 

DENPASAR – Aksi kejahatan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bermodus skimming masih menghantui dunia perbankan. 

Termasuk Bali. Khususnya Kota Denpasar dan Kuta. Yang terbaru, khususnya di Bali beredar selebaran berisi data sejumlah tempat ATM yang diduga terindikasi dipasangi alat skimming.

Sayangnya  pihak Kepolisian Daerah Bali juga terkesan enggan berkomentar banyak terkait beredarnya selebaran elektronik lewat medsos  tersebut.

Yang pasti, kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo,  sampai saat ini Polresta Denpasar terus memantau sejumlah ATM si wilayah hukumnya.

Ini menurutnya untuk mempersempit aksi pelaku skimming tersebut. “Kami tidak ada menyebarkan data sejumlah ATM yang di pasang alat skimming.

Coba dicek ke Polda dulu, takutnya itu hoax (berita bohong). Sebab semua ATM terus dipantau, tidak ada data pemetaan ATM-ATM seperti yang dimaksud,” papar perwira melati tiga ini.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan petugas dari Cyber Crime Polda Bali. Ini terkait beredarnya selebaran data skimming ATM itu.

Hingga kemarin malam setelah dilakukan cross check, selebaran itu diduga hoax dan tidak memiliki dasar.

Pasalnya, unit cyber juga menampik adanya selebaran yang menunjukkan lokasi atau titik-titik ATM yang terindikasi dipasangi peranti skimming.

“Jadi selebaran itu diduga hoax dan masih ditelusuri pihak yang menyebarkannya,” tutur Kombes Hengky, sewaktu dikonfirmasi.

Perwira melati tiga di pundak ini dalam keterangannya tak menampik modus ini terjadi di Bali. Aksi skimming benar ada.

Namun, imbuhnya, di Bali sudah beberapa kali terungkap dan diamankan beberapa pelakunya. Antara lain berkewarganegaraan Turki.

Diduga masih ada jaringan lain yang masih ditelusuri Polda Bali, masyarakat diminta untuk berhati-hati.  Dalam melakukan transaksi melalui ATM.

Apalagi, Bali adalah daerah wisata. Sehingga menjadi sasaran empuk dari pelaku kejahatan skimming tersebut. “Jadi, saya berharap kepada seluruh masyarakat agar lebih hat-hati dalam bertransaksi,” sarannya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/