GIANYAR – Rianda Kurniawan, 30, akhirnya harus meringkuk di dalam bui. Dia tertangkap Senin (12/9) pukul 01.00 di Gilimanuk saat hendak kabur menyeberang ke Ketapang, Banyuwangi.
Aksi terakhirnya memecahkan kaca mobil lalu menggondol laptop berisi data proyek penataan pura Besakih.
Kapolres Gianyar AKBP Bayu Sutha Sartana didampingi Kapolsek Sukawati Kompol Decky Hendra Wijaya, menyatakan awal pengungkapan berawal dari laporan Made Peri Suriawan. Korban memarkir Toyota Innova Reborn DK 1541 QF di halaman parkir warung SS Batubulan, Minggu (11/9) pukul 20.30.
Pelaku yang menggunakan sepeda motor Yamaha Nouvo berbekal bolpoin tactikal. Laptop seharga Rp 47 juta dalam mobil dibawa kabur.
“Setelah makan, ternyata kaca mobil pecah. Barang hilang. Laptop (berisi data proyek pura Besakih) dan handphone. Korban lapor ke Polsek sukawati,” ujarnya, Rabu (21/9).
Dari laporan itu, tim Opsnal Polsek Sukawati dikomando Kanit Reskrim, AKP Anak Agung Alit Sudarma memburu pelaku. “Astungkara, sesuai feeling, kecepatan tim, mengamankan pelaku di pelabuhan Gilimanuk. Penangkapan dengan waktu empat jam,” ujarnya.
Pelaku asal Palembang yang menetap di Lumajang itu juga indekos di Tohpati Denpasar. Pengakuan tersangka Rianda, dia telah membobol mobil parkir sebanyak 15 kali. Di antaranya, 11 lokasi di Gianyar, 1 kali di Badung dan 3 kali di Denpasar. “TKP ada di Gianyar, Denpasar dan Badung. Hasilnya dipakai bayar utang dan hidup sehari-hari,” ujarnya.
Modus pelaku saat ini mengandalkan bolpoin pemecah kaca. “Sekarang lebih simpel dan harga murah. Beli di toko bangunan. Ini untuk alat bangunan,” ujar Kapolres menunjukkan bolpoin yang disalahgunakan itu.
Pelaku juga menyasar mobil parkir tanpa dikunci pintu. “Kami mengimbau masyarakat, jangan meninggalkan barang penting dari kendaraan,” pintanya.
Bagi laptop maupun handphone yang berhasil diselamatkan, korban bisa mengambil. “Kami imbau ke korban ambil barangnya,” jelasnya.(dra)